IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BATUAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI BATUAN RESERVOIR PADA DAERAH BATURAJA DAN BANGKA UTARA (Part II)

Daerah Pulau Bangka

Pada Pulau Bangka bagian utara terdapat 4 stopsite yang dikunjungi, 1 stopsite termasuk ke dalam Kompleks Pemali, 2 stopsite termasuk ke dalam kelompok Granit Klabat, dan 1 stopsite termasuk ke dalam Formasi Tanjung Genting. Berdasarkan kolom stratigrafi daerah Bangka utara dan sekitarnya Gambar 7. Kompleks Pemali memiliki umur Karbon – Permian, Kelompok Granit Klabat memiliki umur Trias – Jura. Sedangkan Formasi Tanjung Genting memiliki umur Trias.

O

Gambar 7. Kolom stratigrafi daerah Bangka utara dan sekitarnya (Guide Book Field Trip South Sumatra Pertamina EP, 2011)

Kelompok batuan dan formasi ini merupakan batuan dasar yang tersebar di Pulau Bangka bagian utara sebagaimana tertera di peta geologi pada Gambar 8. Berdasarkan peta tersebut, daerah Bangka Utara didominasi oleh batuan yang berumur relatif tua, salah satunya batuan granitik. Hal ini menunjukkan bahwa daerah Pulau Bangka merupakan bagian dari Sundaland dengan hadirnya batuan beku granitik pada daerah tersebut. Peta lokasi stopsite di area Pulau Bangka utara ditunjukkan pada Gambar 9.

P

Gambar 8. Peta geologi daerah Bangka utara dan sekitarnya (Materi Field Trip South Sumatra Awang H. Satyana, 2017)

Q

Gambar 9. Peta lokasi stopsite pada Pulau Bangka (kiri) dan peta dasar Pulau Bangka dan sekitarnya (kanan) (Google Maps, 2017)

1. Stopsite 3.1

Stopsite 3.1 berada di area bekas tambang timah Lumut. Singkapan ini terdiri dari batupasir dan batulempung yang merupakan bagian dari Kompleks Pemali berumur Karbon – Permian. Batupasir memiliki ciri warna kuning – coklat kemerahan, ukuran butir kasar – sangat kasar, pemilahan cukup baik, butiran membundar – menyudut tanggung, kemas terbuka, agak lapuk, mineral terdiri dari kuarsa dan litik. Singkapan batupasir berada di sisi barat jalan tambang. Singkapan batulempung memiliki ciri warna abu terang, agak lapuk, berada di sisi timur jalan tambang.  Kompleks Pemali merupakan batuan tertua di daerah Bangka utara dan sekitarnya. Berikut adalah foto singkapan pada stopsite 3.1.

R

Gambar 10. Singkapan pada stopsite 3.1 di daerah Lumut, terdiri dari batupasir (kiri) dan batulempung (kanan)

2. Stopsite 3.2

Stopsite 3.2 berada di daerah Balinyu, singkapan tersebar di tepi pantai Tanjung Penyusuk. Singkapan ini memiliki lebar ±150 meter dengan tinggi ±7 meter. Singkapan ini terdiri dari batuan beku berupa granit dan granodiorit yang terkekarkan sangat intensif. Batuan ini merupakan bagian dari kelompok Granit Klabat berumur Trias – Jura. Batuan granit memiliki ciri warna abu-abu terang, segar, teroksidasi pada beberapa bagian, terekahkan sangat intensif, masif, subhedral, butiran kasar – sangat kasar, fanerik, holokristalin, mineral terdiri dari kuarsa dan feldspar. Kelompok batuan ini menerobos Kompleks Pemali dan Formasi Tanjung Genting sebagai batuan intrusif, sehingga memiliki umur relatif lebih muda. Berikut foto singkapan pada stopsite 3.2.

S

Gambar 11. Singkapan batuan granit yang terekahkan sangat intensif pada stopsite 3.2

3. Stopsite 3.3

Singkapan pada stopsite 3.3 tersebar di tepi pantai Tanjung Pesona, Sungailiat. Singkapan ini memiliki lebar ±100 meter dengan tinggi ±5 meter. Singkapan ini terdiri dari batuan beku berupa granit dan granodiorit yang terkekarkan intensif. Batuan ini merupakan bagian dari kelompok Granit Klabat berumur Trias – Jura. Batuan granit memiliki ciri warna abu-abu terang, segar, teroksidasi pada beberapa bagian, terekahkan intensif, masif, subhedral, butiran kasar – sangat kasar, fanerik, holokristalin, mineral terdiri dari kuarsa dan feldspar. Berikut foto singkapan pada Stopsite 3.3.

T

Gambar 12. Singkapan batuan granit yang terekahkan intensif pada stopsite 3.3

4. Stopsite 4.1

Stopsite 4.1 merupakan stopsite terakhir yang dikunjungi pada survey pendahuluan. Stopsite ini berlokasi di tepi Jalan Lintas Timur Bangka dengan lokasi singkapan berada di sisi timur jalan. Singkapan ini memiliki lebar ±100 meter dengan tinggi ±2 meter. Singkapan ini terdiri dari batuan sedimen tua berupa batupasir, batulempung merah, dan serpih. Batuan ini merupakan bagian dari Formasi Tanjung Genting berumur Trias.

Batupasir memiliki ciri warna kuning muda, ukuran butir sedang, pemilahan baik, butiran membundar tanggung, kemas terbuka, mineral terdiri dari kuarsa, litik, mineral lempung, terekahkan, porositas baik, cukup segar. Batulempung merah memiliki ciri warna merah kecoklatan, cukup segar. Sedangkan serpih memiliki ciri warna abu muda, butiran lempung – lanau, berlembar, cukup segar. Formasi Tanjung Genting ini menindih secara tak selaras Kompleks Pemali dan diterobos oleh Granit Klabat.

U

Gambar 13. Singkapan batupasir (1, 3), batulempung merah (1, 2), dan serpih (4) pada stopsite 4.1

Comments

comments

This entry was posted in Workshops. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *