IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia)

16-12
2019

PENGDA IAGI SUMATERA BARAT DAN PENGEMBANGAN GEOPARK RANAH MINANG SILOKEK

Muaro Sijunjung, 13 Des 2019. Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) melalui Pengurus Daerah (Pengda) yang saat ini berjumlah 25 Pengda di seluruh Indonesia, mendorong program-program kegeologian di daerah. Pengda IAGI juga merupakan wadah para ahli geologi di daerah untuk menyumbangkan ilmu dan pengetahuan geologi bagi kepentingan masyarakat langsung, dan juga menempa generasi muda geolog di masa mendatang. Demikian pula halnya di Sumatera Barat.

Pada tanggal 13 Desember 2019 Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IAGI, Sukmandaru Prihatmoko berkesempatan mengunjungi Sumatera Barat untuk hadir pada acara Sarasehan Geologi Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek yang di adakan di Kabupaten Sijunjung bekerja sama dengan Badan Pengelola Geopark Silokek (BPGS). Pada acara ini Ketum PP IAGI sekaligus mengukuhkan/ melantik kepengurusan Pengda IAGI Sumbar Periode 2019–2022 dengan Ketua Dian Hadiyansyah dengan Sekretaris Umum Ahmad Fadhly dan Bendahara Umum Yulia Jamastuti. Pengurus Pengda yang lain juga hadir menyertai acara pelantikan ini. .

Acara Sarasehan Geologi dan Pelantikan Pengurus Pengda IAGI Sumbar dilaksanakan di Muaro Sijunjung dengan disaksikan oleh Bupati Sijunjung beserta jajaran UPD Kabupaten. Di sela-sela acara Sarasehan, dilakukan pula penanda-tanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara IAGI dan BPGS untuk kerja sama pengembangan Geopark Silokek. .

Kawasan Sijunjung mulai dikenal dengan keeksotisan geoparknya, yaitu Geopark Ranah Minang Silokek yang telah ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional pada Oktober 2018. Upaya sedang dilakukan untuk mengangkat geopark ini menjadi Geopark Global yang diakui UNESCO dengan mengangkat pesona dan keunikan geologi, budaya dan keanekaragaman flora fauna. .

Sarasehan Geopark Silokek dibuka langsung oleh Bupati Sijunjung Drs.H.Yuswir Arifin, M.M. dan dihadiri peserta dari berbagai kalangan baik para geolog Sumbar, unsur Pemkab, LSM setempat dan masyarakat. Sarasehan menghadirkan 2 narasumber, yaitu Dian Hadiyansyah (Ketua Pengda IAGI Sumbar) dan Prof. Ibrahim Komoo (Asesor Geopark yang juga Vice Preseident UNESCO Global Geopark Network). Dian memaparkan aspek geologi Geopark Silokek yang unik dan menjadi daya tarik utama di antaranya morfologi “ngarai”/ lembah sempit sepanjang S. Kuantan dengan kondisi geologi spesifik (batugamping Perm dan granit Trias) serta beberapa unsur geologi yang lain. Sementara itu Prof. Ibrahim menyampaikan beberapa aspek kunci untuk mengembangkan Geopark Nasional menjadi Geopark Global. Diskusi berlangsung dinamis di dalam ruangan, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi luar ruangan bersamaan dengan kunjungan lapangan di beberapa spot Geopark Silokek. .

Program pengembangan Geopark dengan geowisatanya menjadi bidang program kerja strategis IAGI Pengda Sumbar yang di ketuai Novizar Swantry. Program ini sangat sejalan dengan program PP-IAGI dengan program andalan “Satu Pengda Satu Geowisata”. Pengda IAGI Sumbar berisi para aktifis di bidang kebumian yang berasal dari lintas kedinasan, para akedimisi dari jurusan kebumian yang ada di Sumbar di antaranya dari kampus STTIND (Sekolah Tinggi Teknologi Industri) Padang dan UNP (Universitas Negeri Padang) di Padang. Beberapa praktisi bidang geologi yang terlibat pada pengembangan Geopark Silokek juga menjadi penggerak kegiatan Pengda IAGI Sumbar. .

Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh tamu undangan yang telah menunjukkan kepedulian besar dalam mengelola dan memelihara proses kebumian dalam bentuk pengembangan Geopark. Seperti diketahui saat ini Sumar telah memiliki 3 Geopark Nasional Geopark Sawahlunto, Geopark Ngarai Sianok-Maninjau, dan Geopark Silokek), serta 4 kawasan baru calon Geopark yaitu Harau, Solok Selatan, Pasaman Barat, dan Singkarak. (Ahmad Fadhly-Pengda IAGI Sumbar/ Biro Media IAGI). .

Foto 1. Pengukuhan Pengurus Pengda IAGI Sumbar.

Foto 2. Pengukuhan Pengurus Pengda IAGI Sumbar.

Foto 3. Penandatanganan MoU antara IAGI dan Pemkab Sijunjung untuk pengembangan Geopark Silokek, disaksikan oleh Bupati Sijunjung dan jajarannya, Prof. Ibrahim Komoo (UNESCO)