Proceedings of the 19th Annual Convention of the Indonesia Association of Geologist, Book I : Energy & Mineral Resources (Bandung, 11 - 13 December 1990)

0 Customer reveiws

ISBN :

ISSN Elektronik :

ISSN Print :

Penerbit : IAGI

Kota Terbit : Bandung

Tahun Terbit : 1990

Institusi :

Tanggal Edit Data : 2022-07-27

Tanggal Penginputan Data : 2022-07-27

No. Info
1. Pola Pengembangan Indonesia Bagian Timur (Pola Pemikiran)

Oleh: Abdul Wahab

Abstraksi : Indonesia Bagian Timur, mempunyai sumberdaya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai potensi sumberdaya alam masa depan. Dikawasan ini diidentifikas! sebanyak 38 cekungan sedimen degan sumberdaya sebesar 7,19 milyar barrel minyak dan 7,09 triliun kaki kubik gas. Panas bumi telah ...

2. Paeranan Panasbumi dalam Penyediaan Energi di Indonesia Bagian Timur

Oleh: Atik Suardi

Abstraksi : Sejalan dengan kebiJaksanaan Nasional dalam sektor energi, pengembangan panasbumi mendapatkan prioritas utama dalam usaha diversifikasi untuk penghematan pemakaian BBM dalam negeri. Sumberdaya panasbumi di Indonesia Bagian Timur diindikasikan lebih dari 3000 MWe tersebar di daerah Nusa Tenggara ...

3. Domnant Geological Factors which Controlled Petroleum Potential of the Salawati and Bintuni Basin, Irian Jaya

Oleh: Luki Samuel;Lukman K.;Suharno

Abstraksi : The Salawati and Bintuni basins are late Tertiary depocentres located in the westernmost part of Irian Jaya. The two basins are closely located and only separated by a 50 kms wide structural high known as the Ayamaru Plateau. Petroleum exploration results in the Salawati Basin has been very ...

4. Evaluasi Stratigrafi Wilayah Halmahera dan Kaitannya dengan Kemungkinan Potensi Hidrokarbon

Oleh: H. Uneputty;Sam Supriatna;Fred Hehuwat

Abstraksi : Stratigrafi Lengan Selatan, Lengan Tenggara dan Lengan Timurlaut Halmahera berbeda satu dengan lainnya meskipun terdapat beberapa kemiripan. Wilayah Halmahera yang mencakup ketiga lengan tersebut memiliki tiga runtunan sedimentasi yang diendapkan tidak selaras di atas batuan ultramafik, meskipun ...

5. The Stratigraphy and Hydrocarbon Occurences of the Salodik Group, Tomori PSC Area, East Arm of Sulawesi

Oleh: Yusuf F. Handiwiria

Abstraksi : ...

6. The Stratigraphy of the Sulawesi Group in the Tomoro PSC, East Arm of Sulawesi

Oleh: Abimanyu

Abstraksi : The Tomori PSC is Located in the eastern part of the Tomori Basin, East Arm of Sulawesi. it is a part of the Neogene trench System formed by collision between the East Sulawesi Ophiolite Beit and the Banggai-Sula Microcontinental Plate. A thick sequence of post-orogenic sediments, which has been ...

7. Pliocene Carbonate Build-Ups A New Play in the Salawati Basin, Irian Jaya

Oleh: Nana Djumhana;Agus M. Syrarief

Abstraksi : Until 1988 hydrocarbon exploration in the Salawati Basin, Irian Jaya, concentrated on Miocene limestones, especially the carbonate reef play of the Kais Formation. An additional play has been provided by clastic limestones within the overlying Klasafet Formation. Both plays have been proven to ...

8. Kajian Geologi Daerah Sulawesi Tenggara dalam Kaitannya dengan Prospek Hidrokarbon

Oleh: Aridianto P.;Nurul Azman

Abstraksi : Tulisan ini membahas kemungkinan adanya cebakan hidrocarbon di daerah Sulawesi Tenggara. Daerah Sulawesi Tenggara secara geologi dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah: 1. Daerah bagian barat, terdiri dari sekis kristalin sebagai batuan dasar, ditutupi secara tidak selaras oleh sedimen ...

9. Apsek Stratigrafi, Sedimentologi, dan Petrografi Endapan Turbidit (Studi Kasus : Formasi Kerek dan Anggota Banyak Daerah Kedungjati, Jawa Tengah)

Oleh: Nahrowi Tejo Yuwono;Suratman

Abstraksi : Formasi Kerek dan Anggota Banyak daerah Kedungjati Jawa Tengah yang berumur Miosen Tengah dan Akhir merupakan dua satuan batuan endapan turbidit. Seri endapan turbidit Bouma (1962) yang dipadukan dengan model fasies turbidit dan stratigrafi hipotetis endapan kipas bawah faut dari Walker (1978) ...

10. Pembentukan, Migrasi, dan Pemerangkapan Hidrokarbon di Daerah Rantau-Aru-Langkat Cekungan Sumatera Utara

Oleh: Unggul Pranyoto;Bagus Setiardja;Eddy Sjahbuddin S.

Abstraksi : Studi geologi dan geokimia terpadu dapat menerangkan proses pembentukan, cara migrasi dan terperangkapnya hidrokarbon di daerah Rantau, Aru, Langkat - Medan. Potensi batuan sumber di Cekungan Sumatra Utara terdapat pada serpih Formasi Bampo, serpih gampingan Formasi Belumai dan serpih Formasi Baong ...

11. Biostratigrafi Nanofosil Miosen Bawah-Miosen Tengah Formasi Sambipitu, serta Korelasinya dengan Biostratigrafi Foraminifera Plangton

Oleh: Adi Priyadi Kadar

Abstraksi : Kumpulan nanofosil gampingan “stratotype" Formasi Sambipitu yang terletak di daerah Yogyakarta telah diteliti, dengan jalan mempelajari koleksi percontoh batuan "stratotype" tersebut yang kandungan forominifera plangtonnya pernah dianalisa. Sebagai hasilnya, lima zona nanofosil dikenali yang ...

12. Studi Batupasir Selorejo di Daerah Cepu, Jawa Tengah

Oleh: Djuhaeni;Soejono Martodjojo

Abstraksi : Batupasir Selorejo merupakan satuan batuan yang terdiri dari batupasir-gampingan, batugamping-pasiran, batugamping-bioklastik, napal dan napal-pasiran, yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal dimana di beberapa tempat mengisi lembah-lembah (‘Channel deposit’). Ciri litologi satuan batuan ...

13. 30-Norhopana, Biomarker Baru Penunjuk Lingkungan Karbonat : Suatu Studi Geokimia Petroleum Terhadap Sampel Batuan dan Minyak Mentah

Oleh: Eddy A. Subroto

Abstraksi : Sejumlah sampel batuan sedimen dan minyak mentah dari Cekungan Seram dan daerah lain telah dianalisis secara kromatografi gas - spektrometri massa (KG-SM) dengan tujuan untuk mendeteksi anggota seri homolog yang bernama 30-norhopana. Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap batuan sedimen yang ...

14. Kajian Komposisi Abu dan Unsur Kimia Batubara Ombilin serta Lingkungan Geokimia Pembentukan Batubara

Oleh: Darmawan Sumardi;Hertono Richard P.

Abstraksi : Data komposisi abu temperatur tinggi dan unsur kimia batubara Ombilin. dipelajari dengan tujuan untuk mengetahul lingkungan geokimla terbentuknya garnbul sebagai asal batubara. Lingkup kajian ialah untuk data pelengkap model geologi batubara dan pengembangan metodologi pendekatan geologis terhadap ...

15. Evaluasi Cekungan dengan Metode Restorasi dalam Hubungannya dengan Akumulasi Hidrokarbon di Tinggian Kuang Sumatera Selatan

Oleh: Karsan Hartanto;Ramli Djaafar;Irzan Yuswar

Abstraksi : Pemerangkapan hidrokarbon dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya evolusi cekungan di suatu daerah. Metode restorasi penampang geologi dapat dipakai untuk mengetahul evolusi struktur di Tinggian Kuang Cekungan Sumatra Selatan, yang pada akhirnya dapat untuk menafsirkan saat pemerangkapan ...

16. Acuan Potensi Sumberdaya Mineral Logam Rombakan Pantai dan Lepas Pantai Indonesia Bagian Timur

Oleh: Yaya Sunarya

Abstraksi : Acuan potensi sumberdaya mineral logam rombakan pantai dan lepas pantal Indonesia Bagian Timur (IBT) merupakan kajian penting bag! salah satu upaya untuk pengembangan potensi geologi Indonesia dalam bidang penyediaan lahan untuk usaha pengembangan pertambangan di IBT. Adanya potensi endapan mineral ...

17. Penjajagan Mineral Logam di Maluku Utara

Oleh: Sukirno Djaswadi;Bambang Tjahjono;Tatto Sudharto

Abstraksi : Dalam rangka menjajagi potensi endapan mineral logam di kepulauan Maluku, telah dilakukan kegiatan penyelldikan dl kawasan Pulau Bacan, Obi, Morotai, Kasiruta dan Halmahera beserta beberapa pulau kecil di sekitarnya. Daerah ini dibentuk oleh berbagal batuan yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter ...

18. Potensi Batugamping di Kabupaten Belu, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur

Oleh: Sri Indarto

Abstraksi : Tiga macam batugamping didapatkan di tiga lokasi di wilayah Kabupaten Belu, Pulau Timor. Batugamping tersebut adalah marmer di daerah Atapupu, metabatugamping dolomitan di daerah Boas, dan batugamping (kalsilutit) di daerah Batuputih. Hasil analisis kimia menunjukkan variasi kandungan kaisium ...

19. Penyelidikan Pendahuluan Endapan Mineral Logam Dasar (Cu, Pb, Zn) di Daerah Takalar, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

Oleh: Deddy T. Sutisna

Abstraksi : Daerah prospek endapan logam dasar di Takalar disusun oleh batuan-batuan yang berumur Eosen sampai Resen, terdiri dari satuan batugamping Punyongga, satuan Batu Rappe Pamukulu, Satuan Breksi Gunungapi tipe Konisi, terobosan batuan-batuan beku granodiorit, sienit, dasit, diorit dan retas-retas ...

20. The Occurrences of Rare Metal Minerals in Indonesia

Oleh: S. Johari;Umi Kuntjara

Abstraksi : The occurrences of rare metal minerals in Indonesia is not well known due to inadequate exploration. Granite intrusions which might be associated with lithophile rare metals mineralization occur in Sumatra, Kalimantan, some parts of the Sula-Banggai group of islands and Western Irian Jaya. The ...

21. Mineralisasi Emas Primer di Daerah Gunung Citawali Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Jawa Barat

Oleh: Danny Z. Herman

Abstraksi : Mineralisasi emas primer di Gunung Ciawitali terbentuk pada batuan tufa dan breksi tufa andesitik dari Formasi Cimapag (Miosen Bawah bagian atas), berhubungan erat dengan pembentukan urat kwarsa network/stockwork mengandung rodonit/rodokrosit dan oksida Mn. Mineralisasi disertai gejala ubahan ...

22. The Pliocene Selorejo Formation and its Hydrocarbon Prospect in Cepu and Surrounding Areas

Oleh: Sabardi Musliki

Abstraksi : The Pliocene Selorejo Formation is a gas bearing formation in the Northeast Java Basin. It is locally developed in Cepu and the surrounding areas, distributed from Pati in the northwest to Dander in the southeast, in a belt of 10 km. wide and 100 km. long. Until this study, the Selorejo sand unit ...

23. Penyelidikan Pendahuluan Logam Mulia di Daerah Ciletuh dan Cimandiri Barat, Kabupaten Sukabumi - Propinsi Jawa Barat

Oleh: Hendro Wahjono

Abstraksi : Daerah Ciletuh dan Clmandiri Barat merupakan dua daerah di Kab. Sukabumi yang dinilai mempunyal prospek untuk endapan logam mulia emas, perak dan platina. Secara geologi daerah Ciletuh dibentuk oleh batuan ultrabasa (gabro, peridotit,serpentinit) dan sekis berumur " Pre Tersier ", batuan sedimen ...

24. The Upper Cretaceous Plysch Succession of the Balangbaru Formation, SW-Sulawesi, Indonesia

Oleh: Kustomo Hasan

Abstraksi : The flysch succession of the Balangbaru Formation unconformably overlies a basement accretionary complex which is highly tectonissed. The flysch itself is not internally deformed, but slightly tilted to the east. This suggests that by Upper Cretaceous times, when the flysch succession was ...

Copyrights © 2018 Mandiri Solusi Informatika (MSI). All rights reserved