Proceedings of the 25th Annual Convention of the Indonesia Association of Geologist, Volume I (Bandung, 11 - 12 December 1996)

0 Customer reveiws

ISBN : 979 - 8126 - 07 - 6

ISSN Elektronik :

ISSN Print :

Penerbit : IAGI

Kota Terbit : Bandung

Tahun Terbit : 1996

Institusi :

Tanggal Edit Data : 2022-08-17

Tanggal Penginputan Data : 2022-08-17

No. Info
1. THE CHANGE OF COASTLINE IN THE VINCINITY OF THE JENEBERANG RIVER MOUTH, UJUNG PANDANG, SOUTH SULAWESI, INDONESIA

Oleh: Budi Rochmanto;Dadang Akhmad;Sakka Multan. Lukiyanto

Abstraksi : Jeneberang river, one of the big rivers in South Sulawesi, rises at Gunung Bawakaraeng and flows down to the west. It passes through the urbanised area of Sungguminass and the southcast of Ujung Pandang. It discharges the water flow and its material content into the Makassar Strait It had two ...

2. KLASIFIKASI STUYFEZAND DAN DIAGRAM SEGIEMPAT UNTUK MENENTUKAN PENYUSUPAN AIRLAUT. Studi kasus: Kepulauan Kei - Maluku Tenggara.

Oleh: Tjiptasmara;Dadan Suherman

Abstraksi : Kepulauan Kei di Maluku Tenggara merupakan kepulauan yang letaknya strategis di daerah perbatasan. Dua pulau yang besar yaitu pulau Kei Kecil dan pulau Kei Dullah termasuk pulau pulau kecil karena mempunyai luas < 2000 km2 dan secara morfogenetis termasuk pulau teras terangkat (uplifted terrace ...

3. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA LONGSORAN DI SEPANJANG NGARAI SIANOK BUKITTINGGI

Oleh: Imam A. SadisunSoejono;Eddy Sucipta;Soejono;Mochidin

Abstraksi : Stabilitas atau kemantapan suatu lereng merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu arca atau kawasan binaan. Lereng yang tidak stabil dapat menimbulkan terjadinya longsoran dan hal ini pada umumnya menyangkut pula kepada persoalan keselamatan jiwa manusia maupun harta bendanya. ...

4. PENDEKATAN "TERRAIN MAPPING UNIT" UNTUK ZONASI KERENTANAN GERAKANTANAH DAN SARAN DAERAH PROTEKSI DI BANDUNG UTARA

Oleh: Sugiharto Nitihardjo;Suranta;Sugalang

Abstraksi : Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat mengalami perkembangan yang sangat pesat selama dua dasawarsa terakhir ini, dengan populasi yang sangat padat. Dalam perkembangannya, kota Bandung berkembang tidak hanya ke arah selatan tetapi juga ke arah utara, di daerah alur alur lembah, lereng-lereng ...

5. ENDAPAN LONGSORAN GUNUNGAPI DAN IMPLIKASI BAHAYANYA DI KAWASAN GUNUNGAPI GUNTUR, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

Oleh: Sutikno Bronto;Indyo Pratomo

Abstraksi : Endapan longsoran gunungapi adalah suatu endapan klastika gunungapi yang terbentuk sebagai akibat terjadinya longsoran besar pada kerucut gunungapi. Ciri khas longsoran ini membentuk cekungan tapal kuda, membuka ke satu arah, dan menghadap ke hamparan perbukitan sebagai endapan longsorannya di kaki ...

6. PREDIKSI LAJU AMBLESAN TANAH AKIBAT PENURUNAN MUKA AIRTANAH MENGGUNAKAN MODEL KONSOLIDASI SATU DIMENSI STUDI KASUS DAERAH DATARAN SEMARANG, JAWA TENGAH

Oleh: Marsudi, MT;Sudarto Notosiswoyo

Abstraksi : Pemompaan airtanah oleh industri, domestik dan perkotaan telah lama dikembangkan di kota kota besar di Indonesia. Salah satu daerah yang telah memanfaatkan airtanah untuk industri dan airminum adalah kota Semarang, sampai saat sekarang ini jumlah sumur bor ± 900 sumur (Direktorat Geologi Tata ...

7. PERAN STRATIGRAFI DAN STRUKTUR GEOLOGI DALAM KELAYAKAN LINGKUNGAN PENAMBANGAN BATUGAMPING KARST PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA,CITEUREUP, JAWA BARAT

Oleh: Hardoyo Rajiyowiryono

Abstraksi : Perbukitan karst yang menjadi konsesi PT. Indocement Tunggal Prakasa terletak pada ketinggian antara 150736 m dan kemiringan lereng antara 10-60. Morfologi karst dibagian wilayah tersebut belum begitu berkembang, seperti ditunjukkan oleh bentuk bukit yang meruncing dengan sudut landai (<30°), ...

8. SIFAT KETEKNIKAN DAN ASPEK GEOTEKNIK PADA ENDAPAN GAMBUT TAPAL KUDA DI DAERAH DATARAN BANJIR SUNGAI SIAK TAMPAN, PAKANBARU, PROPINSI RIAU.

Oleh: Hermawan;MH Thamrin;Budi Susilo

Abstraksi : Makalah ini akan membahas penelitian geologi teknik dan geoteknik di daerah endapan gambut tapal kuda di daerah dataran banjir Sungai Siak, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pakanbaru. Propinsi Riau. Sejumlah penelitian geologi teknik dan geoteknik telah dilakukan dengan melakukan pengujian langsung di ...

9. ASPEK HIDROLOGI PADA PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT DI INDONESIA

Oleh: Nyoman Sumawijaya

Abstraksi : Indonesia memiliki sekitar 27 juta ha luas lahan gambut. terutama tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Sebagai sumberdaya alam. gambut dapat dimanfaatankan sebagai bahan ekstraktif dan sumberdaya terbarukan. Sebagai sumber daya terbarukan gambut dimanfaatkan sebagai lahan ...

10. KARAKTERISTIK ENJINERING BATUAN LUNAK

Oleh: Herryal Zoelkarnaen Anwar

Abstraksi : Batuan lunak merupakan suatu penamaan yang ditujukan. pada suatu jenis material geologi yang lebih keras dan lebih kuat dari pada tanah, akan tetapi tidak mewakili batuan keras. Batuan lunak merupakan transisi antara tanah yang konvensional dengan batuan keras. Sehingga batuan lunak memiliki ...

11. Pengaruh Reklamasi Terhadap Pola Airtanah: Sebuah Studi Awal Dengan Kasus Di Pantai Panjang, Lampung

Oleh: Heru Santoso;Edi Prasetyo Utomo

Abstraksi : Reklamasi dengan cara penimbunan tanah ke daerah pantai telah dilakukan di Bandarlampung sejak tahun 1980-an. Reklamasi tersebut dimaksudkan untuk memperluas daratan kota sekaligus mendatarkan daerah berbukit. Lokasi telitian berada di pantai Panjang dan merupakan tanah reklamasi. Pelaksanaan ...

12. SUNGAI PURBA BAWAH LAUT DALAM KAITANNYA DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN REKLAMASI PANTAI DI TELUK JAKARTA

Oleh: L. Sarmili;D. Kusnida;A. Faturachman;M.H.Pindratno

Abstraksi : Sejalan dengan rencana pengembangan pantai utara Jakarta menjadi suatu kawasan "Water Front City", maka untuk mengantisipasi akan kebutuhan bahan material khususnya yang berkaitan dengan bahan galian golongan C, maka kebutuhan dan pengawasan atas pemanfaatan air tanah serta pemantauan atas ...

13. STUDI PENDANGKALAN DI PELABUHAN PANARUKAN-SITUBONDO JAWA TIMUR BERDASARKAN PENDEKATAN EVALUASI KEADAAN GEOLOGI DAERAH ALIRAN KALI SAMPEAN DAN KLATAKAN

Oleh: Hananto Kurnio

Abstraksi : The function as main harbour of Panarukan Port - Situbondo Regency at this time has been left due to shallowing processes occur intensively in this area. Only ships with DWT less than 500 tons enter this harbour. Sea surround the port is the junction of two rivermouths Kali Sampean and Kali ...

14. PEMANFAATAN MORFOLOGI DAERAH BERGELOMBANG PADA LOKASI TPA SAMPAH AIRSEBAKUL KOTAMADYA BENGKULU

Oleh: Rudy Suhendar

Abstraksi : Morfologi daerah Kotamadya Bengkulu berupa pedataran pantai dan daerah rendah bergelombang. Kedua morfologi tersebut masing-masing disusun oleh batuan dasar berupa endapan aluvium, napal dan batulempung berumur Neogen Atas hingga Pliosen, Bentuk lembah, kedudukan muka airtanah dangkal dan sifat ...

15. AIRTANAH SEBAGAI TUMPUAN SUMBER BAKU PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DAERAH KERING DATARAN MAUMERE, FLORES, NUSATENGGARA TIMUR

Oleh: Sihwanto

Abstraksi : Kota Maumere di Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur.dengan potensi wisata yang yang dimilikinya dapat tumbuh berkembang dengan pesat. Untuk menunjang perkembangan Kota Maumere tersebut konsekuensinya perlu adanya infra struktur yang memadai, khususnya penyediaan air bersih. Di lain pihak ...

16. OSCILLATORY GROUNDWATER MOVEMENT DUE TO THERMAL AND CONCENTRATION GRADIENTS: RESULT OF NUMERICAL SIMULATION

Oleh: Lambok M Hutasoit

Abstraksi : It has been known that when water is subjected to both thermal and concentration gradients (thermohaline convection) there may be oscillatory motion within the fluid system. The oscillation is caused by different diffusivities (heat is higher than concentration) and effects on density (heat ...

17. KAJIAN INTRUSI AIR ASIN DI JAKARTA

Oleh: Satriyo Hadipurwo

Abstraksi : Cekungan airtanah Jakarta tersusun oleh tiga kelompok akuifer. Akuifer I terdapat pada kedalaman kurang dari 40 m, akuifer II antara 40-140 m. dan akuifer III lebih dari 140 m. Airtanah pada masing-masing akuifer tersebut sebagian tercemar oleh air asin atau payau. yang selama ini dianggap sebagai ...

18. DAMPAK PENYADAPAN AIRTANAH DI DAERAH CENGKARENG DAN SEKITARNYA, JAKARTA

Oleh: Heru Sri Naryanto

Abstraksi : Perkembangan pembangunan, industrialisasi serta jumlah penduduk sangat pesat di daerah Jakarta, telah menyebabkan berbagai dampak termasuk kualitas maupun kuantitas airtanahnya. Penyadapan airtanah yang berarti telah terjadi sejak tahun 1970-an dan meningkat dengan pesat sampai sekarang, sebagai ...

19. PERAN SERTA INDUSTRI DALAM MENYUMBANG IMBUHAN AIRTANAH

Oleh: Herry Purnomo

Abstraksi : Kondisi airtanah terutama dikota-kota besar pada umumnya sudah menunjukkan kondisi kritis, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya pengambilan airtanah secara berlebihan dan menunjukkan indikasi yang tidak terkontrol, dimana hal ini biasanya banyak ...

20. Studi Mengenai Potensi Pengembangan Lempung Ekspansif Di Purwodadi dan Sekitarnya, Jawa Tengah

Oleh: Yugo Kumoro;Heru Santoso

Abstraksi : Sifat ekspansif tanah yaitu sifat tanah yang mengalami perubahan volume apabila kandungan air dalam tanah tersebut berubah. Sifat yang demikian terlihat pada tanah di daerah penelitian yaitu Purwodadi dan sekitarnya, yang ditunjukkan dengan retak-retak apabila kering, dan kondisi bangunan khususnya ...

21. ASPEK-ASPEK GEOLOGI YANG PENTING DIPERHATIKAN DALAM PROYEK DUMBAYABULAN KABUPATEN GORONTALO, SULAWESI UTARA

Oleh: Untung Sumotarto

Abstraksi : Proyek Dumbayabulan adalah suatu proyek terpadu pemanfaatan sumberdaya air di sekitar wilayah Dumbayabulan, Kabupaten Gorontalo, Propinsi Sulawesi Utara. Dua proyek utama yang telah selesai melakukan studi pra-kelayakan adalah proyek pengembangan sumberdaya air yang akan berpengaruh terhadap tata ...

22. PELIMPASAN AIR WADUK (OVERTOPPING) SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB YANG CUKUP DOMINAN DARI BENCANA BANJIR BESAR

Oleh: Agus P.P.Brotodihardjo

Abstraksi : Keamanan masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan terjadinya bencana/musibah merupakan suatu hal yang perlu dipelihara. Salah satu penyebab yang cukup dominan dari bencana tersebut khususnya bencana banjir besar) adalah pelimpasan air waduk (overtopping), yang sangat perlu dipahami perilaku ...

23. PENGGUNAAN GEORADAR UNTUK PENELITIAN GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN

Oleh: Kris Budiono;Purnomo Raharjo;Mira Yosi

Abstraksi : Subsurface Interface Radar (SIR) adalah salah satu metoda geofisika yang dikembangkan sebagai salah satu alat bantu untuk penelitian geologi bawah permukaan yang relatif dangkal dan rinci. Prinsip penggunaan metoda SIR ini tidak jauh berbeda dengan metoda seismik pantul. Disamping untuk mengetahui ...

24. PERLINDUNGAN AIRTANAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WISATA DI KEPULAUAN BANDANAIRE

Oleh: Saifudin

Abstraksi : Dalam rangka pengembangan obyek wisata di Kep. Bandanaire perlu ditingkatkan fasilitas rekreasi yang memadai, berwawasan lingkungan dan berkesinambungan sumber airnya baik kuantitas maupun kualitasnya. Kepulauan Bandanaire termasuk pulau yang sangat kecil karena luasnya kurang dari 25 km2. ...

25. OPTIMASI POTENSI AIRTANAH PULAU SAMUDRA (Studi Kasus : Kepulauan Takabonerate)

Oleh: Saifudin;Priyo Hartanto

Abstraksi : Kepulauan Takabonerate merupakan gugus pulau atol yang terletak pada koordinat 07° 43' - 8°31' LS dan 120° 44' 121° 44' BT. Secara administratif termasuk ke dalam Kabupaten Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan. Ketinggian rata-rata pulau < 2.5 m dpal, sedangkan luasnya

26. PENGELOLAAN MASALAH BANJIR PADA LINGKUNGAN DATARAN BANJIR JAKARTA (MODEL KELURAHAN KOTA BAMBU UTARA - JAKARTA BARAT)

Oleh: Alfiat Anugrahadi;Deny Suwanda Djohor;Untung Sumotarto

Abstraksi : Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan dataran rendah sebagai dataran pantai di sebelah utara dan bagian bawah dari kipas gunungapi Bogor di sebelah selatan. Ada 13 sungai yang mengalir dan mempunyai daerah limpasan air atau dataran banjir seluas 26,000 hektar yang sudah di manfaatkan menjadi ...

27. PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN GUNUNGAPI GALUNGGUNG KABUPATEN TASIKMALAYA, PROPINSI JAWA BARAT

Oleh: Sutikno Bronto;Gendoet Hartono

Abstraksi : Gunung Galunggung merupakan salah satu gunungapi aktif di Jawa Barat yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata. Gunungapi ini terletak ± 17 km di sebelah baratlaut kota Tasikmalaya. Obyek wisata yang sudah ada adalah mataair panas di Cipanas dan danau kawah Galunggung. Obyek wisata itu masih ...

28. PEMANTAUAN RUNTUHAN TAMBANG DENGAN METODE TIME DOMAIN REFLECTOMETER (TDR) UNTUK MENGANTISIPASI KERUSAKAN LINGKUNGAN

Oleh: M. Johanes Djuharlan

Abstraksi : Salah satu metoda penambangan yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia Company di Irian Jaya, ialah dengan menggunakan metode ambrukan (block caving) akan menimbulkan perubahan morfologi permukaan di atasnya. Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi, telah ...

29. STUDI GEOLOGI TERPADU UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN TATARUANG DAERAH KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN

Oleh: M. Darwis Falah

Abstraksi : Pertumbuhan pembangunan Kabupaten Gowa cukup pesat karena merupakan penyangga Kotamadya Ujungpandang, sehingga pengelolaan lingkungan dan tataruang menjadi suatu masalah. Untuk itu dilakukan studi geologi terpadu dengan metoda pemetaan potensi sumberdaya geologi maupun potensi bahaya geologi. ...

30. HYDROLOGY OF SARULLA GRABEN AREA

Oleh: Robert M. Delinom;M. Safei Siregar

Abstraksi : The Sarulla Graben is bounded by two normal fault zones with NE - SW direction parallel to the main structure of The Island of Sumatra. The control of these two main fault zones are considered creating a specific geohydrological condition. The most significant fact can be seen on the location of ...

31. STUDI KONFIGURASI BATUAN DASAR BERDASARKAN PENAMPANG TAHANAN JENIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BENCANA BANJIR DI DAERAH LEMBAH BALIEM WAMENA IRIAN JAYA

Oleh: Karit Lumban Gaol

Abstraksi : Pengukuran gcolistrik dilakukan untuk mengidentifikasi konfigurasi batuan dasar dan aquifer daerah Lembah Baliem. Di lokasi penelitian terletak sebuah kota Wamena sebagai ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Irian Jaya. Dikelilingi oleh pegunungan, dengan luas lembah Baliem kurang lebih 10 x 30 ...

32. ASPEK GEOLOGI BAGI PENATAAN RUANG PULAU SIBERUT KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN WISATA ALAM

Oleh: Priyo Hartanto;T. Sastramihardja;Eko Soebowo;M. Djuwansah

Abstraksi : Pulau Siberut memiliki ekosistem yang unik dengan keanekaragaman serta keendemikan dari flora dan fauna juga memiliki budaya yang khas. Maka pulau ini mampu menyedot wisatawan untuk hadir ke sini untuk menikmati keindahan alamnya, sehingga pulau ini oleh Pemerintah ditetapkan sebagai Taman ...

Copyrights © 2018 Mandiri Solusi Informatika (MSI). All rights reserved