Proceedings of the 22nd Annual Convention of the Indonesia Association of Geologist, Volume I (Bandung, 06 - 09 December 1993)

0 Customer reveiws

ISBN :

ISSN Elektronik :

ISSN Print :

Penerbit : IAGI

Kota Terbit : Bandung

Tahun Terbit : 1993

Institusi :

Tanggal Edit Data : 2022-09-07

Tanggal Penginputan Data : 2022-09-07

No. Info
1. KOMODITI MINERAL DI INDONESIA

Oleh: B.N, Wahyu

Abstraksi : Harga komoditi bahan galian di dunia mengalami gejolak yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini, Runtuhnya Soviet Uni dan kemudian re-unifikasi Jerman dan yang diikuti oleh resesi di negara-negara industri maju, menyebabkan turunnya harga-harga bahan galian. Indonesia sebagai penghasil utama ...

2. WORLD GEOTHERMAL ENERGY IN THE CONTEXT OF ELECTRIC POWER SUPPLY OF THE FUTURE

Oleh: Vincent Radja

Abstraksi : The world geothermal electric power at the end of 1992 was about 10.000 MW. Geothermal Energy thus represents <1% of the World electrical power. This is obviously a very small figures and indicates that geothermal energy plays a very minor role on the world energy scene. However if we distinguish ...

3. KEPEKAAN GEOLOGI DALAM MENGANTISIPASI PEMBAGUNAN NASIONAL KURUN WAKTU PJPT-II

Oleh: Sampurno

Abstraksi : Setelah kurun waktu 25 tahun selama PJPT-I, telah banyak yang dicapai dari pembangunan tersebut antara lain naiknya kondisi ekonomi, meluasnya pembangunan di berbagai bidang antara lain industri/ pertambangan, perkotaan, pertanian, dan prasarana, meningkatnya keschatan masyarakat, pendidikan, ...

4. DISPERSION, SUBDUCTION AND COLLISION IN EASTERN INDONESIA

Oleh: A.J. Barber

Abstraksi : Southeast Asia Has been constructed since the late Palaeozoic by the accretion of continental blocks separated from the northern margin of the Gondwana continent and this process is still continuing in eastern Indonesia at the present time. During the past twenty years the University of ...

5. DEVELOPMENT OF CURRENT RESULTS ON MARINE GEOLOGY SURVEY IN JAPAN ISLAND ARC AND CONTINENTAL CRUST EVOLUTION

Oleh: ASAHIKO TAIRA

Abstraksi : Recently, our group and JAMSTEC have conducted a systematic marine geological and geophysical work in the northern Izu-Bonin arc deploying a series of frontier technology : multi narrow beam bathymetric survey, IZANAGI side scan sonar backscattering imaging, air gun/water gun scismic ...

6. GEOLOGY OF AND MAGMA MIXING PROCESS AT MT. KELUT, EAST JAVA

Oleh: A.D, Wirakusumah

Abstraksi : Mt. Kelut is an active andesite volcano in East Java, part of the Sunda arc, lying within a volcanic belt that is about 150 km above the north-deeping Benioff Zone, where the Indian Ocean Plate is beeing subducted beneath Java. According to a published geologic map of Kelut (Zaenuddin et al., ...

7. THE SAND-SEA AND OTHER CALDERAS FORMATION IN BROMO-TENGGER COMPLEX, EAST JAVA

Oleh: Eddy Mulyadi

Abstraksi : The Bromo-Tengger complex has a roughly conical shape with G.Penanjakan (2770 m asl) as the highest point. Their volcanic products spread at 2395 km? wide. The center of the complex is an obvious caldera called The Sand-Sea (9 by 10 wide) with the elevation of the floor is about 2050 m). Bromo ...

8. HIPOSENTER DAN MAGNITUDA GEMPA DI SEKITAR G. ILIBOLENG, P. ADONARA, FLORES TIMUR

Oleh: Cecep Sulaeman;Tulus

Abstraksi : Setelah terjadi gempa tektonik di Flores tanggal 12 Desember 1992, seismograf di G. Iliboleng sering merekam gempa tektonik dan vulkanik. Sebaran lokasi episenter gempa yang memiliki beda waktu tiba gelombang S dengan P di bawah 10 detik membentuk dua buah kelurusan masing-masing berarah timur laut ...

9. GEODYNAMIC IMPLICATIONS OF NEOGENE POTASSIC CALC ALKALINE MAGMATISM IN CENTRAL OF SULAWESI: GEOCHEMICAL AND ISOTOPIC CONSTRAINTS )

Oleh: Priadi B;Polve M;Maury R;Soeria-Atmadja R;Bellon H

Abstraksi : Being located at the junction of Eurasian, Pacific and Indo-Australian plates, Sulawesi shows a complicated geology. Most of the magmatic products which are supposedly related to the subduction and collision events are distributed along the southern and northern arms. In the central part, between ...

10. STRUCTURAL SECTION OF TIMOR: LITHOSTRATIGRAPHICAL AND STRUCTURAL STUDY FROM CENTRAL PART OF WEST TIMOR

Oleh: Agus Handoyo Harsolumakso;Michele Villeneuve

Abstraksi : Timor has been considered as part of an accretionary complex resulting from late Cenozoic collision between the Banda Arc and the Australian continental margin. The island of Timor is therefore composed of a great variety of rocks of different ages coming from both Australian and Banda ...

11. INDIKASI TEKTONIK BERDASARKAN DATA PALEOMAGNETIK DI DAERAH SOPPENG SULAWESI SELATAN

Oleh: Saultan Panjaitan;Bondan Mubroto

Abstraksi : Hasil penelitian Paleomagnetik di daerah Soppeng, Sulawesi Selatan menunjukkan adanya tiga kelompok arah kemagnetan purba yaitu : D/l = 279/24 pada Formasi Camba berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir; D/I = 290/-11 pada Formasi Walanae adalah berumur Miosen Tengah-Pliosen, dan D/t =358/-7 yaitu pada ...

12. TECTONIC EVOLUTION OF FRONTIER INDONESIAN TIMOR SEA

Oleh: Nelson Sitompul;Sri Wijanto;Joko Purnomo

Abstraksi : The study area is located in the Indonesian Timor Sea between Timor Trough and Indonesia - Australia’s territorial border. Tectonically, this area related to the interaction between Sunda Land and Australian Continent. There are two major shelf margin rifting phases that influenced the tectonic ...

13. TEKTONIK GEOLOGI DAERAH PEGUNUNGAN TIGAPULUH | DAN DAERAH SEKITARNYA, CEKUNGAN SUMATRA SELATAN

Oleh: Sumarso Priyomarsono;Anjar Sumarsono

Abstraksi : Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan sedimen yang kaya dengan hidrokarbon. Di daerah ini tersingkap sedimen Tersier dari umur Neogen sampai Paleogen. Batuan dasar (basement) tersingkap bagus di daerah Pegunungan Tigapuluh yang merupakan suatu daerah tinggian, yang memisahkan Cekungan Sumatra ...

14. STRUCTURAL EVALUATION OF ONSHORE NORTHERN SUMATRA

Oleh: Nana Heriana;Rudy Ryacudu

Abstraksi : Studi berdasarkan data SAR (Synthetic Aperture Radar), geologi permukaan, penampang seismik dan data sumur telah dilakukan dalam rangka evaluasi struktur di sebagian daratan Sumatra Utara, meliputi daerah Rantau, Aru, Langkat dan Bukit Barisan. Hasil anlisis kelurusan berdasarkan data SAR ...

15. REKAMAN PERISTIWA TRANSGRESSI DAN REGRESSI HOLOSEN P.BELITUNG SERTA KENAIKAN SUHU MUKA BUMI DEWASA INI

Oleh: Helfinalis

Abstraksi : Proses Transgresi Holosen berlangsung kira-kira 11.000 tahun yang lalu dengan posisi muka laut - 65 meter, hingga kira-kira 3.700 tahun yang lalu dengan posisi muka laut + 7.5 meter dari muka laut rata-rata 0 tahun = 1950 AD yang lalu. Sedangkan proses Regresi terjadi kira-kira 3.600 tahun yang ...

16. SEA LEVEL CHANGES ANF TECTONISM, CAUSES AND RESPONSES BETWEEN STABLE REMBANG AND ACTIVE KENDENG ZONES

Oleh: M. Yohannes;P. Koesoemo;Soejono Martodjojo

Abstraksi : Sea Level Changes is the most recent accepted concept and widely used in exploration all over the world. Debate about the details, however, are still happen among geologists, particularly to the role of tectonic in sea level changes in local and unique geologic setting. This paper is an attempt to ...

17. REGIONAL TECTONICS OF WEST KALIMANTAN

Oleh: P. Sanyoto

Abstraksi : The geology and tectonics of the Kalimantan Region is quite complicated, especially regarding the nature of the relationship between basement rocks and sedimentary cover rocks including Tertiary sedimentary strata of the Melawi and Ketungau Basins. Because of long-standing geological problem, 4 ...

18. GEOLOGICAL STRUCTURES OF PENOSOGAN AREA KEBUMEN, CENTRAL JAVA: THE SIGNIFICANCE OF SLUMP STRUCTURES AND EXTENSIONAL FAULTS

Oleh: Danny Hilman Natawidjaja

Abstraksi : Beberapa singkapan batuan di daerah penelitian memperlihatkan suatu 'zona struktur geologi yang kompleks’. Analisa mikrotektonik pada zona ini memberi informasi baru akan adanya ’struktur longsoran’ dan dominasi dari sistim sesar normal. Urut-urutan sejarah pembentukan struktur di daerah ini ...

19. THE ORIGIN OF THE BANTIMALA ECLOGITE : A PRELIMINARY VIEW

Oleh: I. Zulkarnain;J. Sopaheluwakan;K. Wakita;K. Miyazaki

Abstraksi : Batuan malihan tekanan tinggi yang bersentuhan secara tektonik dengan batuan bancuh dan ultrabasa merupakan komponen pembentuk Komplek Tektonik Bantimala yang berumur Mesozoikum, terletak k.l. 50 km di utara kota Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Breksi sekis, serpentinit, batupasir dan batuan sekis ...

20. NEOTEKTONIK DAN KURVA VARIASI PARAS MUKA LAUT PLEISTOSEN : STUDI TERAS TERUMBU KORAL TERANGKAT DI PULAU SUMBA, NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh: Wahyoe Socpri Hantoro

Abstraksi : Hasil pentarikhan radiometri (14C, 230Th/234U dan ESR) koral-koral mengungkapkan status beberapa teras utama di Tanjung Laundi, Sumba Timur. Dari seri teras yang masih dapat dikenali hingga Holosen, jenjang isotop oksigen 5c, 5e, 7, 9, 11, 13 dan 15. Atas dasar posisi teras, dapat diketahui bahwa ...

21. EVOLUSI KALDERA DAN STRATIGRAFI VULKANIS G. JAMBANGAN JAWA TIMUR

Oleh: Eko Teguh Paripurno

Abstraksi : G. Jambangan merupakan gunungapi paling tua dari Kelompok Gunungapi Jambangan-Tengger-Semeru, yang berada dalam satu kelurusan vulkan dengan sumbu berarah Utara - Selatan. Seperti halnya G. Tengger yang lebih muda, G. Jambangan juga mengalami evolusi kaldera. Batuan vulkanis G. Jambangan secara ...

22. POTENSI PRODUK GUNUNGAPI SOPUTAN DAN PEMBENTUKAN KUBAH LAVA, SEBAGAI AKTIFITAS TERKAHIRNYA

Oleh: R. Mulyana;W. Irawan;A. Budianto;M.N, Kartadinata

Abstraksi : Gunungapi Soputan merupakan gunungapi aktif tipe A yang terletak pada jalur vulkanik kuarter kalk-alkali. Posisi geografisnya berada pada 1°6’30" LU dan 124°43°00" BT (Atlas Trop. Nederl., 1938). Secara administratif, dia berada pada wilayah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Gunungapi ...

23. TINJAUAN PROSPEK PANASBUMI MELALUI PENDEKATAN GEOKIMIA DI DAERAH BITTUANG, TATOR, SULSEL

Oleh: Eben Ezer Siahaan;Tafif Azimudin;Aldin

Abstraksi : Daerah prospek Bittuang berada di Kabupaten Tana Toraja yang berjarak 250 Km di sebelah Utara kota Ujung Pandang. Secara geologi, prospek ini dibatasi oleh sesar Saddang di bagian Timur dan sesar Masupu di bagian Barat yang berhubungan dengan sistem sesar Palu. Disamping itu, sistem panasbumi ...

24. 'TEKTONIK DAN KEGIATAN. GUNUNGAPI PADA BUSUR GUNUNGAPI SULAWESI UTARA -SANGIHE DAN HALMAHERA BARAT

Oleh: Rizal Dasoeki E;A, Soehaimi

Abstraksi : Implikasi tektonik terhadap peningkatan aktifitas gunungapi di wilayah Sulawesi Utara & Halmahera Barat, terutama dipengaruhi oleh faktor type gunungapi dan tingkat kegiatan serta status gunungapinya (Blot, C., 1981), sifat dan komposisi magmanya, Disamping itu juga ada keterkaitannya dengan ...

25. TEGASAN TERBESAR SESAR CIMANDIRI TIMUR - KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

Oleh: AFIAT ANUGRAHADI

Abstraksi : Sesar Cimandiri sulit di jumpai tanda-tandanya dengan jelas di lapangan, dan diperkirakan sifat geraknya berbeda- beda dari satu tempat ke tempat lain. Penentuan zona Sesar Cimandiri Timur berdasarkan citra Landsat dan SPOT didapat kelurusan Sesar Cimandiri dari Pelabuhan Ratu mengikuti aliran ...

26. PRELIMINARY ACCOUNT OF THE 1992 ERUPTION OF MERAPI CENTRAL JAVA, INDONESIA

Oleh: Wimpy S. Tjetjep;A. Ratdomopurbo;Suharno;M.Ch. Supriati D.A. Subandriyo;Sri Sumarti

Abstraksi : Lava avalanches marking the initiation of the 1992 eruption of the Merapi volcano were first observed on January 20, 1992 from observatories, west of the volcano. Pyroclastic flows began on January 31, and increased in intensity on February 2, 1992 when a minor explosion occurred. The center of new ...

27. STUDI KASUS 3. TUBUH GRANITIK TERKONTAMINASI DI DAERAH LONGLAAI, KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN-TIMUR

Oleh: Bambang SETIAWAN

Abstraksi : Di daerah Longlaai, tiga tubuh granitik (Mamak, Gupak dan Segah) telah dapat dibedakan satu sama lain terutama berdasarkan tingkat nilai unsur-unsur jarangnya (Zn, Pb, Zr, U, Th, REE). Salah satu tubuh pranitik tersebut (granit Segah) menunjukkan perbedaan yang nyata di dalam komposisi ...

28. POLA KELURUSAN GEOLOGI DAERAH FLORES: Implikasinya Terhadap Kerusakan Akibat Gempabumi 1992

Oleh: H. Permana;S. Pramumijoyo;Y. Kumoro

Abstraksi : Sejumlah kelurusan geologi daerah Ende-Maumere-Larantuka, Flores, diperoleh berdasarkan penafsiran citra Landsat dan SPOT. Pola kelurusan daerah Ende berarah Utaratimurlaut-Selatanbaratdaya, Utarabaratlaut-Selatantenggara, Barat-Timur dan Utara-Selatan. Batuan penutup daerah ini berumur Tersier ...

29. THIN-SKINNED TECTONICS AND FAULT-PROPAGATION FOLDS : NEW INSIGHTS TO THE TECTONIC ORIGIN OF BARITO FOLDS, SOUTH KALIMANTAN

Oleh: Awang Harun Satyana;Parada Devy Silitonga

Abstraksi : Barito Basin, South Kalimantan is located in between Sunda Shield to the west and Meratus Range to the east. The area is foreland- backarc region typified by foredeep at the frontal zone of Meratus and platform approaching the shield. The structural style of the Barito Foredeep is characterized ...

30. UMUR ALAT BATU KEDUNGCUMPLENG DI DAERAH EAHIUTES, SOLO, JAWA TENGAH

Oleh: Tony DJUBIANTONO

Abstraksi : Analisa Paleomagnetisme atas seri batulempung biru di tiga lintasan stratigrafi di sepanjang Kaliuter, menyimpulkan bahwa seri tersebut diendapkan selama zaman Matuyama (2.48 s/d 0.73 juta tahun yang lalu). Situs Kedung Cumpleng, di mana ditemukan episode Jaramillo (0.87 - 0.97 juta tahun yang ...

31. GEOCHEMICAL INVESTIGATIONOF TERTIARY MAGMATIC ROCKS FROM CENTRAL WEST KALIMANTAN, INDONESIA

Oleh: B.H. HARAHAP

Abstraksi : Tertiary magmatic rocks in Central West Kalimantan are largely dacites with less common rhyolites, and minor basalts and andesites, The basalts are tholeiitic apart from one mildly alkaline rock, and the dacites, andesites and rhyolites are calcalkaline. A few rhyolites from the southern province ...

32. ENVIRONMENTAL ASPECTS OF GROUNDWATER ABSTRACTION IN DKI JAKARTA: CHANGING VIEWS

Oleh: Djoko Rismianto;Willem Mak

Abstraksi : For a good understanding of the impact of groundwater abstraction in DKI-Jakarta a reconstruction has to be made of Late-Quaternary processes related to sea level changes. Based on this reconstruction it is explained that brackish shallow groundwater is the result of vertical infiltration of sea ...

33. PENURUNAN TANAH DI JAKARTA DAN RENCANA PEMANTAUANNYA

Oleh: Dodid Murdohardono;Haryadi Tirtomihardjo

Abstraksi : Penurunan tanah telah terjadi meluas di Jakarta Utara dengan kecepatan penurunan 2 - 24 cm/th. Daerah tersebut disusun oleh endapan aluvial pantai yang berupa lempung, lanau dan pasir yang belum terkonsolidasi. Berdasarkan data penurunan muka airtanah, meluasnya daerah banjir dan ...

34. GEOKIMIA AIRTANAH DAERAH LERENG SELATAN G. MERAPI, KECAMATAN PAKEM, DIY

Oleh: Sari Bahagiarti K.

Abstraksi : In order to know the type of groundwater based on Piper classification and Schoeller classification, and to trace the relationship between groundwater chemistry and petrologic condition of the area, 13 groundwater samples were chemically tested by using atomic absorption spectrophotometry, ...

35. PROSPEK AIRTANAH DI SUMATERA SELATAN BAGIAN TIMUR UNTUK MENUNJANG PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN

Oleh: Miltiades Marassing

Abstraksi : Masyarakat pedesaan yang berpenduduk rata-rata 5000 - 10.000 jiwa dengan jumlah kebutuhan air bersih 60 I/orang/hari, maka perlu disediakan sumber air baku yang berdebit 2 - 3 1/det. Prospek airtanah di Sumatera Selatan Bagian Timur, dipelajari dari data hasil penyelidikan lapangan berupa ...

36. PENGOLAHAN DAN ANALISIS CITRA DIJITAL SATELIT LANDSAT TM: SUATU STUDI AWAL UNTUK DAERAH PESISIR

Oleh: Tito S.L. Soempono

Abstraksi : Studi ini merupakan studi awal mengenai pengolahan dan analisis citra satelit untuk daerah pesisir dengan tujuan untuk mengetahui apa yang dapat diperoleh dari hasilnya untuk studi daerah pesisir. Dalam studi awal ini, dipilih daerah pesisir Semarang, antara Delta Bodri hingga utara Kota ...

37. EVALUASI BENTUK LAHAN TERUMBU KEPULAUAN SERIBU UNTUK PERENCANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KARANG

Oleh: Siswandono

Abstraksi : Klasifikasi bentuk Jahan terumbu berdasarkan atas proses, material dan waktu dapat digunakan untuk menentukan kondisi terumbu. Penafsiran perkembangan bentuk lahan terumbu yang dikaitkan dengan pengamatan lapangan memberikan gambaran bahwa di lingkungan terumbu berdampak negatif di mintakat muka ...

38. ANALISIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERKIRAAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM (Studi kasus wilayah Abepura - Sentani, Irian Jaya)

Oleh: JOKO SUPRIYANTO;ROBERT M. DELINOM

Abstraksi : Bencana alam di wilayah Abepura-Sentani diperkirakan akan berupa erosi, longsoran, jatuhan batu dan banjir, Untuk perkiraan wilayah rawan bencana alam digunakan informasi yang didapat dari peta geologi, peta bentangalam (terrain map), peta sudut lereng dan peta tipe tutupan/penggunaan ...

39. THE SLOPE AREA METHOD AS AN ALTERNATIVE FOR THE CALCULATION OF CHANNEL FLOW: A CASE STUDY IN THE RIO TURON, SOUTH OF SPAIN

Oleh: Robert M, Delinom

Abstraksi : Kecepatan aliran rata-rata pada setiap titik lokasi yang cocok bagi suatu bangunan air disepanjang aliran sungai sangat penting bagi analisa dan perencanaan bangunan tersebut. Informasi yang tepat bisa didapat bila alat pengukur aliran sudah terpasang. Menghadapi kenyataan bahwa data aliran yang ...

40. SIFAT FISIK DAN KETEKNIKAN LEMPUNG FORMASI SUBANG (Msc) DAN ENDAPAN VOLKANIK TUA (Qob) & (Qos) DI DAERAH KALIJATI

Oleh: Hermawan

Abstraksi : Di dalam makalah ini disampaikan sifat fisik dan keteknikan Formasi SUBANG (Msc) dan Hasil Endapan Vulkanik Tua (Qob) dan (Qos). Metoda yang digunakan berdasarkan perlawanan konus dan friction ratio dari hasil sondir. Cara ini cukup akurat untuk tanah di daerah Tropika karena prioritas utama ...

41. POTENSI LIKUIFAKSI (LIQUEFACTION) DAERAH MAUMERE, FLORES, NTT

Oleh: Wahjono;Indrabudi

Abstraksi : Gempabumi yang terjadi di Pulau Flores pada tanggal 1 Desember 1992 telah menimbulkan korban jiwa dan memunculkan fenomena likuifaksi di daerah sekitar Maumere. Untuk mengetahui potensi likuifaksi dilaksanakan uji penetrasi dengan metode uji penetrasi standar (SPT) yang hasilnya dikorelasikan ...

42. PENENTUAN MODULUS DEFORMASI MASSA BATUAN DENGAN UJI KONVERGENSI INSITU DI PLTA SINGKARAK

Oleh: SETIAWAN

Abstraksi : tasiun Pengamatan konvergensi PLTA Singkarak terletak pada ch. 1255 - 1337 m dari terowong uji Lot D1, yang secara geologi terletak pada batuan granit dengan struktur geologi yang intensif. Pengamatan tersebut, memperlihatkan bahwa perpindahan yang terjadi pada dinding terowong uji dipengaruhi oleh ...

43. GEOLOGI DAN TANTANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Oleh: Oman Abdurahman;Djoko Santoso;Bandono

Abstraksi : Pengelolaan lingkungan sebagai salah satu dasar dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan yang sedang dilaksanakan Pemerintah Indonesia saat ini, tentu akan berkaitan dengan disiplin geologi, yakni berkenaan dengan perlakuan terhadap sumber daya alam nonhayati. Dalam beberapa hal, ...

44. KONTRIBUSI HIDRGGEOLOGI DALAM PENENTUAN KAWASAN LINDUNG AIRTANAH

Oleh: Soetrisno S;Deny Juanda P

Abstraksi : Penggunaan airtanah yang telah meningkat, perubahan lingkungan alam, dan lingkungan binaan telah menimbulkan degradasi sumberdaya airtanah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Penentuan kawasan lindung airtanah merupakan salah satu usaha untuk mengatasi degradasi sumberdaya airtanah, agar sumberdaya ...

45. SOME ASPECTS OF ENVIRONMENTAL GEOLOGY IN THE BANDUNG BASIN AREA

Oleh: A. Suhirman;S. Suhari

Abstraksi : Rapid physical development in the Bandung Basin Area is usually followed by the increase of population and their necessities such as water, industrial mineral and rock, land for industrial and settlement expansions, etc. Then, a paradox will exist between these two problems, and to minimize the ...

46. PENYELIDIKAN GEOLOGI TERPADU SUATU STUDI ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kabupaten Dati II Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan)

Oleh: Najamuddin Nawawi

Abstraksi : ...

47. RONA FISIK LINGKUNGAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN STUDI KASUS RDTR KAWASAN PARIWISATA PULAU SIPORA. KEP.MENTAWAI SUMATERA BARAT

Oleh: Mudjur Muif

Abstraksi : Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) didalam wilayah Dati II adalah salah satu bentuk perencanaan tingkat kawasan sebagai penjabaran Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten/Kotamadya Dati II yang bersangkutan. Berdasarkan kondisi, rona fisik lingkungan Pulau Sipora dengan berbagai karakteristiknya, ...

48. KONDISI GEOLOGI LINGKUNGAN PANTAI GOWA-TAKALAR DAN SEKITARNYA PROPINSI SULAWESI SELATAN

Oleh: Bustanuddin Syam;Khalil A.M.

Abstraksi : Pantai Gowa-Takalar terletak di pantai Barat Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan selat Makassar. Di sepanjang pantai ini bermuara beberapa sungai seperti S. Jencberang, S. Barombong, S. Jamarang, S. Beba, S. Galesong dan S. Takalar. Sungai-sungai tersebut membawa material-material sedimen yang ...

49. PENGEMBANGAN PULAU BANGKA PASCA TIMAH

Oleh: Masrur Siddik;Dharmasyraya;Ismed Hadi;Izromaita

Abstraksi : PT. Timah yang beberapa tahun terakhir ini dilanda berbagai persoalan baik ekstern maupun intern seperti harga timah yang rendah, kondisi pasar yang tidak menentu, adanya saingan dari barang substitusi permintaan kualitas yang semakin baik, jumlah dan kadar cadangan yang semakin rendah dan ...

50. SUMBANGSIH GEOLOGI DALAM MENINGKATKAN KEANDALAN METODA KESTABILAN LERENG "MODIFIED BISHOP"

Oleh: Lesmana Polo

Abstraksi : Metoda Modified Bishop menggunakan apparent/residual shear strength dari hasil uji triaxial sampel yang berukuran minimum 10 cm, meskipun di lapangan kondisi batuan lebih hancur. Penggunaan harga peak strength makin membuat perhitungan kestabilan lereng (SF) selalu lebih besar dari seharusnya, dan ...

51. PENELITIAN LONGSORAN PADA RENCANA SALURAN INDUK CIPELES (KAREDOK KIRD, D.A.S. CIMANUK, JAWA BARAT

Oleh: Agus P.P. Brotodihardjo

Abstraksi : Suatu penyelidikan geoteknik telah dilakukan untuk meneliti daerah longsoran di kawasan yang akan dilalui oleh Saluran Induk Bendung Cipeles (S.I. Karedok Kiri), D.A.S, Cimanuk, Jawa Barat. Penyelidikan geoteknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data geoteknik yang sangat diperlukan untuk pembuatan ...

52. KARAKTERISASI GERAKAN TANAH DAN SESAR AKTIF UNTUK PENGEMBANGAN DAERAH LIWA, KAB. LAMPUNG BARAT

Oleh: Danny H.Natawidjaja;Saiman Kesumadharma

Abstraksi : Batuan/tanah di daerah Liwa hampir seluruhnya terdiri dari endapan hasil kegiatan gunung api dan hasil re sedimentasinya. Jenis endapan volkanik tufa riolitik yang menempati hampir seluruh lembah Kota Liwa, pada khususnya, mempunyai kemas sangat rapuh dan mudah ambruk dengan kohesi dan sudut geser ...

53. ANALISIS BAHAYA ALAM BANJIR DI KARANGSAMBUN KEBUMEN, JAWA TENGAH

Oleh: Chusni Ansori;Santosa;Sodik;Suyamto

Abstraksi : Karangsambung merupakan daerah bergunung - gunung dengan kelerengan topografi yang terjal dan menjadi salah satu tempat terbaik untuk pendidikan geologi lapangan. Akhir - akhir ini Karangsambung sering dilanda bahaya alam banjir dengan frekwensi yang semakin meningkat. Tulisan ini dimaksudkan untuk ...

54. A PRELIMINARY STUDY OF TIME DEPENDENT BEHAVIOR OF WEAK ROCK : MEASUREMENT OF STRESS-STRAIN CHARACTERISTIC OF GREEN TUFF, JAPAN

Oleh: Herryal Z. Anwar;Toshiaki Saito;Toshihide Sakai;Akira Umeda;Hideaki Myauchi

Abstraksi : Kemantapan lubang bukaan bawah tanah sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat mekanis batuan terutama pada saat akan dan setelah keruntuhan, yang berhubungan dengan karakteristik time dependent. Studi ini dilakukan: untuk menganalisa sifat time dependent dengan cara mengukur karakteristika, batuan ...

55. POTENSI WISATA BAHARI DITINJAU DARI GEOMORFOLOGI, SEDIMEN SERTA AIR TANAH DI PULAU SEBUKU DAN LEGUNDI, TELUK LAMPUNG

Oleh: Subardi;Lukman Effendi;Rubiman

Abstraksi : Pulau Sebuku dan Legundi yang terletak di kawasan Teluk Lampung telah diteliti untuk mengetahui potensinya sebagai tempat pengembangan wisata bahari. Makalah ini mengungkap potensi kedua pulau ini ditinjau dari kondisi geologi mencakup geomorfologi, sedimen serta air tanah, Perairan Pulau Sebuku ...

56. TO THE GROUNDWATER FLOW IN THE UPPER CIKAPUNDUNG CATCHMENT : A HYDROLOGY APPROACH

Oleh: Robert M, Delinom;Ade Suriadarma

Abstraksi : Kegiatan industri dan urbanisasi yang berlangsung di kota Bandung dan daerah sekitarnya menyebabkan kebutuhan air pada daerah tersebut selalu naik. Air yang tersedia dari S, Cikapundung tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang diharapkan, karena itu persediaan airtanah pada cekungan Bandung ...

57. ASPEK GEOLOGI DALAM PENENTUAN TRASE JALAN WAGHETE - ENAROTALI - KUMOPA KABUPATEN PANIAI - IRIAN JAYA

Oleh: M. Ruslan;Yugo Kumoro

Abstraksi : Rencana pembangunan trase jalan Waghete - Enarotali - Kumopa merupakan salah satu usaha untuk membuka isolasi hubungan darat disekitar ujung Barat pegunungan Nassau, yang terletak pada ketinggian 1500 - 1750 m dari muka laut . Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan jalan pada ruas ...

58. ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM PENAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C

Oleh: Rachmat Bennny A.;Tumpal Situmorang

Abstraksi : Pemanfaatan bahan galian golongan C (al.: batu, lempung, pasir dan sirtu) telah berlangsung sejak jaman pra-sejarah. Eksploitasi Bahan Galian Golongan C ini sedemikian pesatnya sejak era Pembangunan Jangka Panjang Tahap I dicanangkan pemerintah, ternyata telah menimbulkan masalah kerawanan ...

59. LONGSORAN PADA JALUR JALAN SAMARINDA - BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

Oleh: Eko Soebowo;Herryal Zoelkarnain Anwar

Abstraksi : Longsoran pada jalan utama yang menghubungkan Samarinda - Balikpapan kebanyakan terjadi pada ruas antara Km 17 hingga 33. Secara geologi longsoran terjadi pada daerah dengan kondisi tanah pasiran, lempung-lanau tufaan, batupasir kuarsa dari Formasi Kampung Baru dan Formasi Balikpapan. Hasil ...

60. PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR

Oleh: Sutikno

Abstraksi : ...

61. SOME GEOPHYSICAL ASPECTS AND THE POSSIBILITY TO FIND POTABLE WATER IN THE ENVIRONMENT OF CORAL REEFS AND ATOLLS IN THE INDONESIAN ARCHIPELAGO

Oleh: G.A. DE NEVE

Abstraksi : Studies are done on the coral reef structures and atolls since 1964 in the Flores Sea (Satengar-, Balabalangan-, and Sabalana Archipelagocs, Longyoitang, Taka Bone Rate, Kakabia and Tukang Besi Islands), the extensive regional shelf complex along Makassar Strait known as the Sangkarang reef ...

Copyrights © 2018 Mandiri Solusi Informatika (MSI). All rights reserved