Detail

RIFT BASIN PETROLEUM SYSTEM OMBILIN BASIN FIELD TRIP

RIFT BASIN PETROLEUM SYSTEM OMBILIN BASIN FIELD TRIP 24-27 April 2014 IAGI-Salamander Energy

Day 1

DSC_0014Hari ini adalah hari pertama dari Fieldtrip Rift Basin Petroleum System Ombilin yang diselenggarakan oleh IAGI Learning Center bekerja sama dengan Salamander Energy. Fieldtrip berdurasi 4 hari dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang tersebut dilaksanakan di Sumatra Barat dengan Instruktur Dardji Noeradi dari ITB yang telah meneliti cekungan tersebut selama bertahun-tahun. Kegiatan fieldtrip dilaksanakan di seputaran Sumatra Barat meliputi Solok, Sawahlunto, Batusangkar, Bukittinggi, dan Payakumbuh.

Hari pertama kegiatan dilaksanakan dengan rute Padang-Solok-Sawahlunto. Perjalanan dimulai dari Ibis Hotel Padang pada pagi harinya menggunakan bis berkapasitas 29 penumpang dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Bandara Internasional Minangkabau untuk menjemput rombongan peserta yang datang pada gelombang kedua. Setelah upacara pembukaan singkat di bandara dan diikuti oleh safety briefieng, rombongan berangkat menuju Kabupaten Solok dengan sebelumnya menyempatkan untuk singgah di R.M. Salero Kampuang untuk makan siang.

DSC_0027DSC_0112

Setelah selesai mengisi perut dengan makanan khas minang, rombongan memulai kegiatan kunjungan outcrop batuan. Perhentian pertama adalah singkapan Lasi Granite yang merupakan singkapan tebing kerukan tambang. Pada perhentian pertama ini dapat ditemukan dua buah fasies granit yang berbeda umur dengan hubungan intrusif diantara keduanya. Singkapan ini merupakan bagian dari sistem basement yang mendasari Cekungan Ombilin. Setelah itu rombongan mengunjungi singkapan Muara Kelaban untuk melihat bagian bawah Formasi Sawahtambang. Perhentian selanjutnya adalah observasi Singkapan New Road Cut dimana terdapat ketidakselarasan antara Batuan Pre-Rift dan bagian dari Syn-Rift Formasi Sawahtambang. Terjadi diskusi yamg hidup pada singkapan ini antara instruktur dan peserta mengenai kemungkinan lain selain ketidakselarasan yang menjadi penyebab perbedaan orientasi kedudukan batuan pada lokasi tersebut. Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Mine Site Penangkaran buaya untuk melihat bagian dari Formasi Sawahlunto dan diakhiri dengan observasi geomorfologi diatas bukit AIS untuk melihat karakteristik geomorfologi dari masing-masing formasi seperti Formasi Sangkarewang, Sawahlunto, dan Sawahtambang. Pemandangan bentang alam dari atas bukit yang indah cukup memanjakan mata setelah seharian observasi singkapan.

Peserta bermalam pada hari pertama di Parai City Garden Hotel, Sawahlunto. Hotel yang berada di bukit diatas kota Sawahlunto ini juga menjadi tempat diadakannya sesi kelas yang dibawakan oleh Instruktur sebagai overview awal kegiatan fieldtrip tersebut pada malam harinya.

Day 2

 Hari kedua Fieldtrip dilaksanakan pada hari jumat dengan rute Sawahlunto-Batusangkar-Bukittinggi. Setelah sarapan dan safety briefieng di hotel, rombongan berangkat menuju daerah Kecamatan Sitangkai untuk melaksanakan paruh pertama kegiatan hari tersebut dengan mengunjungi singkapan-singkapan yang berada dalam jalan menuju ke daerah tersebut.

DSC_0209Perhentian pertama berada di jalan samping Sungai Selo, dimana terdapat singkapan menerus yang panjang dari Selo Member, bagian dari Formasi Sangkarewang namun dengan karakteristik yang cukup berbeda dari Formasi Sangkarewang pada umumnya dengan batupasir yang lebih banyak pada Selo Member. Keberadaan brown shale yang cukup banyak pada singkapan ini cukup menarik bagi peserta sehingga peserta antusias untuk mengoleksi sampel dari singkapan tersebut. Perjalanan dilanjutkan menuju Sungai Selo yang berjarak tidak jauh dari perhentian pertama. Pada sungai yang datar dan dikelilingi perbukitan hijau khas Sumatra Barat ini terdapat singkapan Selo Member dengan kehadiran fragmen konglomerat basal dari granit yang merupakan basement dari sistem tersebut. Perhentian ketiga adalah Bukit Pagias. Singkapan yang berada di perbukitan ini mencerminkan resistensi batuannya yang berupa breksi-konglomerat Formasi Brani sebagai bagian syn-rift yang proksimal terhadap border fault diatas basement granit yang terlapukkan. Iringan kemudian berjalan menuju Desa Atar untuk melihat bagian dari Formasi Sangkarewang dengan dominasi Brown Shale yang secara sekilas berwarna coklat-kehitaman, kandidat kuat sourc rock dengan kualitas tinggi.

Selesai paruh pertama hari kedua, rombongan berlanjut ke daerah Sitangkai untuk Makan Siang dan Solat Jumat. Setelah solat jumat dalam perjalanan balik kearah batusangkar, rombongan mengunjungi 2 singkapan, Sungai Sitangkai dan Road Cut menuju Sitangkai, dimana tersingkap Formasi Ombilin sebagai Late Syn-Rift Cekungan Ombilin dan sebagai seal pada petroleum system di cekungan ombilin.

DSC_0370Selesai dengan kegiatan observasi singkapan pada hari kedua, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi di mana mereka akan bermalam dengan melalui jalur Sitangkai-Batusangkar-Bukittinggi. Di Batusangkar, rombongan menyempatkan singgah di Istana Pagaruyung untuk mengunjungi istana dengan arsitektur indah khas minang tersebut. Sesampainya di Bukitiinggi, rombongan menyempatkan untuk belanja oleh-oleh di Sentra Oleh-Oleh Aufa Hakim dan makan malam di R.M. Pondok Baselo sebelum menginap di Hotel The Hills dimana mereka akan menginap untuk 2 malam.

Day 3

Hari ketiga kegiatan fieldtrip dilaksanakan denga rute Bukitinggi-Payakumbuh dan kembali ke Bukittinggi. Pada hari ini rombonhgan akan mengunjungi beberapa singkapan Formasi Brani sehingga didapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai Formasi Syn-Rift tersebut disertai dengan mengunjungi singkapan Breksi dan Karbonat Permian sebagai Pre-Rift dari Cekungan Ombilin.

IMG_3754Perjalanan diawali pada pagi hari dengan rute Air Terjun Harau-Echo Valley-South of Echo Valley-Desa Sari Lamak-Jalan Lama Kelok 9. Dengan observasi singkapan Harau sampai Desa Sari Lamak didapatkan pemahaman menyeluruh mengenai Formasi Brani beserta dengan sistem sedimentasinya dari proksimal hingga distal terhadap border fault. Perubahan fasies yang semakin menghalus kearah distal terlihat dengan baik dan perbedaan litologi. Selain itu, morfologi plateau Harau dan air terjun beserta echo valley dimana kita dapat membuat suara gema menjadi penyegar dalam perjalanan ini.

Sebelum singgah makan siang, rombongan menuju jalan lama kelok 9 untuk melihat breksi permian yang memiliki karakteristik yang mirip dengan Formasi Brani, namun berbeda umur cukup jauh. Singkapan yang berada di sebelah atas jalan baru kelok 9 ini tentu menyuguhkan pemandangan yang memukau mata. Jalanan baru yang disebut-sebut sebagai salah satu keajaiban keteknikan di negeri kita ini layak mendapatkan apresiasi tersendiri.

Setelah makan siang di Desa Sarilamak, rombongan pulang ke Bukitinggi dengan mengunjungi Goa Ngalau Indah untuk melihat batuan karbonat yang sebagian sudah termetamorfosa berumur Permian.

Day 4

Hari ke 4 adalah hari terakhir field trip Salamander Energy. Setelah selesai makan pagi, pukul 08.00 dilanjutkan dengan summary session untuk mereview field trip selama 3 hari yang telah dilakukan sebelumnya. Banyak hal hal yang menarik dan bermanfaat bagi Salamnader Energy untuk kegiatan eksplorasi migas mereka.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Ngarai Anai, yaitu air terjun Anai yang merupakan salah satu bukti adanya Sesar Semangko yang membelah Pulau Sumatra. Akhirnya sekitar pukul 15.00 semua peserta sampai Bandara Internasional Minangkabau untuk melanjutkan fligt ke Jakarta.