Detail

PENGHARGAAN HIJAU DAN BIRU SKKMIGAS UNTUK 10 PERUSAHAAN MINYAK YANG BERKOMITMEN TINGGI EKSPLORASI DI INDONESIA.

logo-skk_migasRabu 7 Mei 2014, kembali SKKMIGAS memberikan penghargaan kepada beberapa perusahaan minyak yang dianggap melaksanakan komitmen eksplorasi dengan baik. Penghargaan diberikan langsung oleh Pelaksana Tugas SKKMIGAS, Bapak Yohanes Widjanarko kepada 10 perusahaan KKS.  3 Perusahaan dalam katagori hijau yaitu Krisenergy Kutai BV, Pasir Petroleum Resourses, North Sokang Energy dan 7 perusahaan katagori biru yaitu AWE, Lundin, Ranhill Jambi, Black Gold Cendrawasih, Lundin Gurita, Pearl Oil dan Lundin Sokang.

SKKMIGAS memberikan penghargaan dan punishment untuk perusahaan dengan katagori hitam, merah, merah muda, biru, hijau dan emas. Katagori biru diberikan penghargaan kepada perusahaan kontraktor KKS yang telah melaksanakan seluruh komitmen pasti dan penghargaan hijau diberikan kepada kontraktor KKS  yang telah melaksanakn komitmen pasti dan secara teknis menemukan hidrocarbon.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Realisasi Pengembangan Lapangan SKKMIGAS, Ibu Nuning  mengatakan sangat mengapresiasi kontraktor KKS yang tetap konsisten untuk melaksanakan komitmen pasti  dan penemuan hidrokarbon meskipun menghadapi banyak kendala baik internal maupun eksternal. Kendala itu berupa kendala perijinan, finansial, lingkungan yang menghambat pelaksanaan komitmen.

Tim IAGI Learning Centre yang menghadiri acara penghargaan tersebut sempat berdiskusi dengan beberapa orang wakil dari kontraktor. Mereka menyoroti ketentuan pemerintah dalam penerapan pajak PBB pada WKP yang mereka miliki. Nilainya dapat mencapai jutaan dollar karena luas wilayah WKP. Tentu hal ini menambah biaya disamping biaya komitmen eksplorasi.  Bahkan ada yang menyatakan ini merupakan lonceng kematian eksplorasi migas di Indonesia.

Dalam kesempatan lain, mereka juga mengemukakan terjadinya kontradiksi kebijakan antara lembaga lembaga negara. Di satu sisi mereka sangat mengharapkan semua perusahaan Kontraktor KKS untuk tetap melakukan eksplorasi di Indonesia, di pihak lain banyak kebijakan di lapangan yang sangat menghambat para investor. Dalam hal ini mereka mengharapkan pemerintah turun tangan untuk memperbaiki kondisi tersebut sehingga mereka bisa menjalankan eksplorasi di Indonesia dengan lebih lancar dan cepat.

Hanya dengan eksplorasi dan pemboran yang banyak yang akan membantu Indonesia untuk menemukan cadangan minyak yang baru.  Hal ini akan menghindarkan Indonesia dari krisis energi nasional yang saat ini mulai menyergap negara ini. Konsumsi yang meningkat tajam dan penemuan cadangan yang minim akan semakin menguras devisa negara ini karena impor BBM. Tanpa kebijakan yang cepat dan tepat, masalah krisis energi ini dapat menjadi bom waktu dimasa yang akan datang. Disinilah apresiasi pantas diberikan kepada kontraktor KKS yang berani mengambil resiko untuk menemukan cadangan minyak dan gas untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.