News Details

Pada hari Kamis, 19 September 2013, SM-IAGI ITB menggelar rangkaian acara launching dan peresmian SM-IAGI ITB di Gedung Prodi Teknik Geologi ITB. Salah satu bagian dari rangkaian acara tersebut adalah seminar yang bertema “Catastrophy Traces in Archaelogical Sites” yang diadakan di Laboratorium Stratigrafi Prodi Teknik Geologi ITB. Seminar ini menghadirkan Dr. Ir. Andang Bachtiar, MSc. sebagai pembicara. [caption id="attachment_1728" align="aligncenter" width="602"] Dr. Andang Bachtiar sedang memberikan penjelasannya dalam seminar.[/caption] Dimulai pada pukul 13.00, selama kurang lebih dua jam, Dr. Andang Bachtiar menyampaikan penjelasannya kepada peserta seminar. Di awal seminar, Dr. Andang Bachtiar membahas pentingnya mitigasi bencana geologi dan bahwa mitigasi bencana geologi ini membutuhkan catatan bencana geologi di masa lampau yang dapat digunakan sebagai sarana memprediksi bencana geologi selanjutnya di masa depan. Catatan adanya bencana geologi di masa lampau ini salah satunya dapat dilihat dari jejaknya di situs arkeologi, sebagai contoh adalah erupsi Gunung Merapi tahun 1006 masehi yang dapat dilacak jejaknya pada Candi Borobudur. Dr. Andang Bachtiar juga menyampaikan hipotesis yang menarik bahwa penyebab catatan sejarah Indonesia tidak ada yang berumur lebih tua dari abad ke-4 masehi bisa jadi dikarenakan catatan-catatan sejarah dan peradaban manusia di Indonesia sebelum abad ke-4 hancur akibat adanya bencana geologi. Beliau juga menyatakan bahwa pertumbuhan peradaban manusia tidaklah linear, tetapi berupa siklus dimana peradaban manusia yang awalnya rendah lalu kemudian berkembang menjadi peradaban tinggi dihancurkan oleh adanya katastrofi sehingga peradaban manusia kembali ke titik yang rendah untuk kemudian berkembang lagi, begitu seterusnya. [caption id="attachment_1725" align="aligncenter" width="602"] Suasana seminar “Catastrophy Traces in Archaelogical Sites” yang dilaksanakan di Laboratorium Stratigrafi, Ged. Prodi Teknik Geologi ITB[/caption] Pada penghujung seminar, sempat juga dibahas mengenai situs arkeologi Gunung Padang disertai kontroversi-kontroversi yang meliputinya. Seminar kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab singkat dan pemberian plakat dari pantia kepada Dr. Andang Bachtiar. [caption id="attachment_1727" align="aligncenter" width="602"] Peserta seminar berfoto bersama dengan Dr. Andang Bachtiar seusai seminar[/caption] Rangkaian acara memasuki puncak acara pada malam harinya yaitu ketika digelar acara launching dan peresmian SM-IAGI ITB di Ruang Hilmi Panigoro, Gedung Prodi Teknik Geologi ITB. Acara dibuka oleh MC pada puku 18.30 dan kemudian diisi dengan sambutan-sambutan dari Dr. Mirzam Abdurrahman, S.T. M.T. selaku pembimbing universitas dari SM-IAGI ITB, M. Jeffry Giranza selaku Ketua HMTG ‘GEA’ ITB, dan Bapak Gayuh Putranto selaku perwakilan dari FGMI. Ketua SM-IAGI ITB, Raditya Andrean Saputra, kemudian memberikan pemaparannya mengenai dibentuknya SM-IAGI ITB. Acara ditutup dengan seremonial peresmian SM-IAGI ITB melalui pemberian plakat secara simbolis dari Gayuh Putranto, selaku perwakilan dari FGMI kepada Raditya Andrean Saputra selaku perwakilan dari SM-IAGI ITB. [caption id="attachment_1726" align="aligncenter" width="602"] Dari kiri ke kanan: M. Jeffry Giranza (Ketua HMTG ‘GEA’ ITB), Dr. Mirzam Abdurrachman (Pembingbing universitas untuk SM-IAGI ITB), Bapak Gayuh Putranto (Penasihat FGMI), dan Raditya Andrean Saputra (Ketua SM-IAGI ITB) berfoto bersama saat dilangsungkan seremonial penyerahan plakat peresmian SM-IAGI ITB.[/caption] Seperti yang diamantkan Dr. Mirzam Abdurrachman dan Bapak Gayuh Putranto dalam sambutannya, semoga rangkaian acara launching dan peresmian SM-IAGI ITB kali ini akan menjadi awal yang baik bagi SM-IAGI ITB untuk terus berkarya secara nyata dalam keberjalanannya selanjutnya.   Raditya Andrean Saputra (Ketua SM IAGI ITB 2013-2014)