News Details

  • 19-06
  • 2014

POSISI STRATEGIS IAGI DALAM ERA KETERBUKAAN REGIONAL ASEAN

Posisi Strategis IAGI Dalam Era Keterbukaan Regional Asean "OPEN ASEAN COMMUNITY 2015"

Menyambut  Pemilihan Ketua Umum IAGI periode 2014-1017

 

Tidak terasa periode 3 tahunan kepengurusan IAGI memasukin tahun akhir, untuk itu perlu segera dipersiapkan Pemilihan Ketua Umum untuk periode selanjutnya. Banyak capaian, perubahan dan perkembangan internal organisasi IAGI yang diraih, dilakukan dan dikerjakan oleh kepengurusan periode 2011-2014 ini. Namun tentunya kekurangan serta ketimpangan selalu saja ada sebagai wujud kesyukuran yang didalamnya juga harus muncul untuk memupuk adanya mental ingin selalu maju memperbaiki serta selalu tumbuh dan berkembang.

Salah satu cita-cita serta strategi dalam kepengurusan saat ini adalah menyiapkan aturan-aturan main dalam berorganisasi yang harus mampu mengikuti perkembangan local, regional serta internasional. Termasuk dan khususnya mempersiapkan AD/ART yang sesuai dengan perkembangan aturan dan perundang-undangan. Team AdHoc AD/ART IAGI mempersiapkan dan menyelessaikan tugasnya dengan baik. Salah stau yang terpenting adalah dimungkinkannya masukkan point-point khususnya dalam sertifikasi Competent Person hasil kerjasama IAGI (MGEI) dengan PERHAPI. Kesuksesan team adhoc ini patut diacungi jempol sebagai persiapan IAGI menyambut era keterbukaan regional ASEAN.

Dengan tantangan era keterbukaan regional ASEAN (Open ASEAN community 2015, maka dimungkinkan pekerja-pekerja ASEAN untuk bekerja diseluruh tanah ASEAN. Persaingan profesi tingkat regional menjadi persaingan individu bukan lagi sekedar persaingan dengan “bantuan” pemerintah. Tentusaja Negara (pemerintah) perlu mengerti dan mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki rakyatnya untuk “bersaing” dengan tenaga kerja dari luar. Apa saja yang harus dipersiapkan. Salah satunya tentunya kecakapan, competitiveness advantage, kemampuan serta perlindungan dalam sisi profesi, yaitu sertifikasi.

Sertifikasi menjadi salah satu titik penting dalam memberikan bekal kepada para tenaga professional ketika memasuki dunia kerja. Dan itu harus disiapkan tidak hanya untuk dunia pertambangan seperti yang sudah dikerjakan oleh IAGI-PERHAPI dengan Competent Person.

Agenda internasional lain yang perlu dimengerti oleh semua anggota IAGI, khusunya Calon Ketua IAGI, adalah perhelatan GEOSEA kXIV tahun 2016 di Indonesia. Sebuah kesempatan emas bagi IAGI untuk menjadi penyelenggara perhelatan Internasional GEOSEA XIV. Tentunya dengan menggabungkan berbagai kegiatan IAGI lainnya serta kepentingan Indonesia sebagai Founder dari GEOSEA tentunya dapat untuk meningkatkan peran IAGI dan peran ahli geologi se ASEAN dalam “Komunitas Asean Terbuka 2015”.

Mitigasi kebencanaan akibat fenomena kebumian beberapa kali terjadi menjadi sebuah bencana regional. Termasuk didalamnya kebakaran hutan dan letusan gunungapi yang dampak asap serta abunya mengancam penerbangan internasional. Serta ancaman mega-tsunami yang berada pada gus depan kepulauan di selatan Indonesia. Peran IAGI di regional ASEAN tentunya sangat strategis, bukan hanya sebagai penderita kerawanan namun justru diharapkan menjadi penolong bagi warga di region ini.

Mudah-mudahan IAGI akan mendapatkan tidak hanya ketua umum yang mampu mendorong dan mengangkat IAGI namun juga memunculkan generas-generasi penerus IAGI. Generasi muda penerus IAGI adalah generasi yang nantinya akan menjadi penjaga kedaulatan NKRI di garda depan untuk ekstraksi, mitigasi, dan konservasi.

 

Salam IAGI !

Rovicky Dwi Putrohari