Peringatan ulang tahun IAGI ke-55 di Hotel Bidakara berlangsung semarak pada 29 April 2015 silam. Even ini adalah jilid 2 peringatan ulang tahun IAGI setelah sebelumnya diadakan
pendakian Gunung Tambora dalam rangka peringatan 200 tahun letusannya pada 13 April 2015. Pengurus, sesepuh, anggota berbaur menjadi satu penuh keakraban. Meskipun ada yang satu sama lain belum kenal tetapi mereka tampak akrab berbincang-bincang.
Ada beberapa presentasi yang dilakukan pada acara tersebut. Di antaranya tentang geowisata,dipresentasikan oleh
Heryadi Rachmat, yang kemudian memunculkan organisasi
Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) yang diketuai
Dr. Yunus Kusumahbrata. Kemudian juga presentasi dari
Iwan Munajat tentang
CPI (Competent Person) yang dalam pembentukannya diinisiasi oleh IAGI, MGEI, dan Perhapi.
[caption id="attachment_2132" align="aligncenter" width="625"]
Ketiga Profesor didaulat untuk mengisi acara[/caption]
Dan yang tidak kalah menariknya adalah presentasi dari Kartini-Kantini geologi, yakni
Prof Dwikorita Karnawati, Prof Sari Bahagiarti, dan Prof Mimin Karmini. Masing-masing membawakan makalah sesuai dengan kapasatitas keahliannya, dan meskipun makalahnya berat tetapi karena penyampaiannya yang santai dan diselingi dengan
joke-joke segar menjadikan suasana hangat dan cair.
Dalam kesempatan itu Prof Dwikorita membawakan makalah
Wanita dalam Globalisasi Akademik dan Pengurangan Risiko Bencana. Dwikorita berbagi cerita tentang peran sertanya di dunia pendidikan dan bagaimana kampus (khususnya UGM) dapat berperan serta dalam mitigasi bencana alam khususnya bencanageologi. Menurutnya wanita memiliki soft power yang sangat berguna untuk keberlangsungan umat manusia, lingkungan, serta menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Prof Sari Bahagiarti yang membawakan makalah
Geologi Menyulap Pariyem menjadi Kartini. Prof Sari bercerita tentang pengalamannya geologi telah mengubah sosok Pariyem yang lemah, rentan, tak berdaya, terbelakang, dan dihina menjadi sosok seperti Kartini yang kuat, berkapasitas, berdaya, terdepan, dan dihargai. Beliau pada awalnya adalah sosok yang penakut, dengar petir saja takut, namun masuk ke dunia geologi mengubahnya menjadi sosok yang berani dan mengantarnya menjadi guru besar.
Berikutnya Prof Mimim Karmini membawakan makalah
Perempuan dalam Arung Samudera. Prof Mimin pernah berperan serta dalam arung samudra selama bertugas di PPGL. Bagaimana proses pengambilan core sample dari lautan, analisa biostratigrafi, turut serta dalam berbagai ekspedisi hingga akhirnya menemukan mineral baru yaitu
philipsit dan mendapat penghargaan dari Presiden RI pada tahun 2008.
[caption id="attachment_2134" align="aligncenter" width="625"]
Suasana hadirin di acara peringatan ulang tahun IAGI ke-55[/caption]
Menjelang penutupan, Kartini yang lain,
Shinta Damayanti yang juga Sekjen IAGI tampil mempresentasikan tentang situasi bisnis minyak saat ini. Bagaimana perusahaan minyak menghadapi merosotnya harga minyak yang terjadi hampir satu tahun belakangan, dan juga bagaimana strategi agar tidak terjadi PHK besar-besaran.
(0) Daftar Komentar