News Details

  • 15-05
  • 2013

PROGRAM PENDAMPINGAN MDMC OLEH SM IAGI UNDIP.

Program Pendampingan MDMC SMIAGIUNDIP_5Sesaat setelah meresmikan SM IAGI UPN, SMS itu datang ke saya mengabarkan :
"Selamat sore pak rovicky. Saya dani, koordinator SM IAGI UNDIP yg jd relawan di Dieng. Sebelumnya maaf karna baru ngabari sekarang. Alhamdulillah acara lancar pak. Dan skrg kami sudah di semarang. Total 42 personil kami dibagi ke 4 daerah. Sabtu pagi-siang melakukan pngecekan di rekahan2 yg ada, kmudian sore-malam melakukan pnyuluhan ke warga. Warga sangat antusias pak dgn materi yg disampaikan, trutama latar blkang trjadinya gempa yg tgl 19 april kmrin".
Dengan bangga dan gembira Ketum IAGI, Rovicky, menjawab :
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Saya yakin kontribusi kawan2 SMIAGI Undip beserta Magmadipa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kontribusi besar ini harus menjadi cambuk pemicu dan pemacu kiprah riil nantinya setelah selesai kuliah. Salam dan selamat serta terimakasih PP IAGI pada semua peserta dan kontributor ini. Saya tadi juga mendengar kiprah kawan2 Undip telah memotivasi SM IAGI UPN yang baru lahir tadi siang. Congrats utk semua dan sampaikan salam saya. Rovicky - IAGI. Cc : PP IAGI."
SMIAGIUNDIP_2Begitulah salah satu kiprah membanggakan dari Seksi Mahasiswa IAGI UNDIP yang dalam usianya satu bulan sudah berhasil melakukan tindakn nyata, bukan hanya untuk kegiatan ekstraksi yg paling sering dilakukan oleh organisasi mahasiswa pada umumnya, namun kegiatan mitigasi yang benar-benar dilakukan di lapangan.

Pembekalan oleh Prof Ris Dr Sutikno Bronto (PSG) dan Agus Hendratno (PP IAGI)

Seminggu sebelumnya SM IAGI Undip ini mendapatkan pembekalan ilmu tentang kegunungapian serta khususnya Gunungapi dieng oleh Prof Rid Sutikno Bronto. Sehingga ketika terjun ke lapangan mereka sudah mengenal dan mengerti gejala bencana yang langka terjadi yaitu Gempa Dieng yang menyebabkan longsoran. Agus Hendratno Staf Khusus PP IAGI yang selalu memiliki perhatian khusus dalam sosialisasi geologi di pedesaan dan lingkungan daerah juga memberikan pembekalan tentang bagaimana memberikan informasi ke masyaratakat awam. Beliau juga secara khusus memberikan bantuan untuk pembuatan poster yang dibagikan ke masyarakat desa yang terkena dampak longsoran akibat gempa Dieng.

Gempabumi dan gerakan tanah Dieng

Gempa bumi ini terjadi pada hari Jumat, tanggal 19April 2013, pukul 19:00Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Pusat gempa bumi berada pada koordinat 7.29°LS-109.88°BT atau sekitar 11 Km BaratLaut Wonosobo, dengan kedalaman 10 km (sumber BMKG). Penentuan sumber gempa berdasarkan perhitungan tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi. SMIAGIUNDIP_3Bencana alam tanah longsor terjadi setelah gempa bumi di beberapa titik lokasi yang tersebar di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Kec. Bawang, Kec. Reban dan Kec. Blado, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Jenis bencana gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan, retakan dan amblasan. Pada saat kejadian gempa terjadi tanggal 19 April 2013, pukul 19:00 di Dieng, gempa ini telah memicu longsoran, amblesan dan retakan tanah di sekitar Dieng. Masyarakat telah diungsikan dan sebagian telah kembali ke hunian awal. Namun masih ada yang belum berani kembali. Pasca Bencana MDMC melakukan soisalisasi untuk menenangkan warga yg trauma akan kejadian ini Dampak dari bencana ini antara lain munculnya efek goncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat di beberapa daerah dengan intensitas gempa III – V MMI, Pos Pengamatan Gunung Api Dieng mencatat gempa dengan amplitudo max 10 - 100 mm dengan durasi 10 - 70 detik. Goncangan ini memicu gerakan tanah, longsor, dan amblesan dan retakan. [caption id="attachment_493" align="alignleft" width="246"]SMIAGIUNDIP_4 Sosialisasi ke masyarakat Dieng[/caption] Pada saat kejadian MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre) menemui beberapa permasalahan selama melakukan kegiatan penyelamatan,   beberapa masalah yg perlu pendampingan/pencerahan :
  1. Warga masih belum bisa menerima kalau daerahnya potensi gempa yg cukup besar, karena menurut mereka baru pertama kali ini yang besar hingga merusak rumah. Sehingg Rumah, Sekolah, Masjid dll tidak memperhatikan kekuatannya thd goncangan gempa. Butuh pencerahan.... mungkin dalam bentuk penyuluhan ttg geologi regional dan ancaman bencana geologi secara regional.
  2. Warga kebingungan apa yg harus dilakukan ketika retakan retakan tanah ada di tebing, jalan dan lingkungan rumah mereka yang memang berada pada lereng bukit. Warga (Komunitas) butuh masukan treatmen yg perlu dilakukan.
  3. Warga/ relawan masih belum bisa memahami relasi antara Gempa Bumi yg terjadi dengan ancaman Gas Beracun yg saat ini masih terus mengancam. Sehingga butuh klarifikasi dari ahli.
Untuk komunitas yang perlu didampingi :
  • 2 desa (Kepakisan dan Pekasiran) di Kec. Batur, Kab. Banjarnegara
  • 2 desa di Kecamatan Bawang, Kab. Batang.
Setelah mendapatkan pembekalan sejumlah 42 Mahasiswa Geologi Universitas Diponegoro mendatangi kawasan terdampak dan memberikan sosialisasi tentang kebencanaan yang cukup langka ini. Interaksi mahasiswa dengan masyarakat ini menjadi sebuah pembelajaran yang baik tentang pentingnya mitigasi serta merealisasikan fungsi profesi geologi. SMIAGIUNIDIP_1Selain memeberikan sosialisasi kepada masyarakat, Mahasiswa ini juga melakukan pengamatan geologi kebencanaan meliputi pengukuran rekahan dll. PP IAGI sangat bangga dengan kiprah SM IAGI Undip ini dan akan menjadi contoh tauladan untuk SM-SM IAGI nantinya, Bahan yang dapat dishare dalam kegiatan ini: Pembekalan Dieng