Field Trip “Reservoir Characterization of Tanjung Formation, Barito Basin South Kalimantan”

     Cekungan Barito merupakan cekungan penghasil minyak yang terbentuk selama Cenozoic awal. Cekungan Barito mencakup luas sekitar 70.000 km2 yang sebagian besar terletak di daratan. Penemuan lapangan penghasil minyak pertama dilakukan oleh BPM pada tahun 1930. Setelah itu BPM-Shell menemukan lapangan penghasil minyak Warukin pada tahun 1965 dan dilanjutkan oleh penemuan dari Pertamina yaitu lapangan Tapian Timur.

      Field trip ini diadakan selama 5 hari, yaitu dari tanggal 16-20 Juni 2014, yang dilakukan di beberapa daerah yaitu Ampah, Kalimantan Tengah, Tanjung dan Binuang, Kalimantan Selatan. Tujuan diadakan field trip yaitu :

  1. Mengidentifikasi karakter Reservoir, Geometrid dan persebaran dari batupasir dan konglomerat Formasi Tanjung bagian bawah .
  2. Memahami Paleogeografi dan Provenance Formasi Tanjung bagian bawah.
  3. Mengidentifikasi karakteristik “Fracture Basement Reservoir” di cekungan barito

    Peserta field trip adalah Pertamina EP, sedangkan instruktur field trip adalah Dr. Ir. Dardji Noeradi, M.Sc.  dari ITB.

Hari ke-1

IMG_1819IMG_1814

Hari pertama field trip di lakukan di daerah Banjarbaru, peserta datang di bandara Syamsudin Noor pada sore hari, di lanjutkan dengan makan siang di restoran Parahyangan, setelah itu peserta diarahkan langsung menuju hotel Novotel di Banjarbaru untuk beristirahat sejenak setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.

Seusai beristirahat dan makan malam di hotel, peserta menguikuti jadwal berikutnya yaitu sesi kelas yang dibawakan oleh instruktur sebagai pembekalan awal untuk melakukan kegiatan field trip. Dalam sesi kelas ini dijelaskan tentang geologi regional cekungan barito, mencakup fisiografi regional, struktur regional, stratigrafi regional dan system petroleum cekungan barito. Pada sesi kelas ini juga di jelaskan lebih dalam tentang Formasi Tanjung terutama Formasi Tanjung bagian bawah, mencakup stratigrafi lengkap, pembagian fasies, persebaran dan lingkungan pengendapan Formasi Tanjung bagian bawah. Sesi ini ditutup dengan penjelasan ulang ittenerary field trip dan briefing untuk hari kedua.

Hari ke-2

     Rute hari ke 2 field trip mencakup perjalanan panjang dari Banjarbaru-Kalimantan Selatan ke daerah Ampah-Kalimantan Tengah. Setelah sarapan dan safety briefing di hotel rombongan langsung berangkat ke daerah Ampah, perjalanan di tempuh selama 6 jam. Sebelum ke stop site pertama rombongan berhenti di resto Riana untuk istirahat dan makan siang.

     Setelah selesai istirahat dan makan siang rombongan bergerak ke site PT. MUTU mining, perusahana yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Sebelum bergerak ke stop site pertama peserta terlebih dahulu diberikan safety induction oleh pihak MUTU mining. Setelah selesai diberikan safety induction, rombongan langsung bergerak ke singkapan pertama.

DSC_0071DSC_0418

Singkapan pertama berupa singkapan batu granit dari Formasi Granit Kapur yang berumur Kapur Akhir. Granit berwarna kelabu muda, sebagian terkekarkan dan terisi oleh mineral kuarsa. Granit ini merupakan salah satu basement yang ada di cekungan barito. Peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan dari instruktur karena memang tidak mudah menemukan singkapan batuan basement terutama basement granit di daerah sekitar Tanjung. Pada bagian atas dari singkapan terdapat hasil pelapukan dari granit berupa granit wash. Di sebelah singkapan batu granit terdapat singkapan sedimen pertama berupa perselingan batu pasir dan batu lempung, sebagian batupasir merupakan batu pasir konglomeratan. Singkapan ini merupakan bagian dari Formasi Tanjung bagian bawah yang diendapkan di lingkungan pengendapan fluvial.

DSC_0102DSC_0174

     Setelah puas berdiskusi di singkapan pertama, rombongan melanjutkan ke singkapan ke 2 yang masih berada di area tambang PT.MUTU mining. Singkapan ke-2 merupakan perselingan batu pasir dan batu lempung dengan sisipan serpih dan perselingan tipis batu pasir dan batu lempung. Singkapan ke-2 merupakan bagian dari Formasi Tanjung bagian tengah sampai atas.

IMG_1905

Setelah selesai berdiskusi rombongan langsung menuju ke Tanjung. Sebelum bermalam di hotel rombongan terlebih dahulu makan malam di restoran Asian seafood. Restoran yang menyajikan hidangan laut ini cukup terkenal di Tanjung.Setelah puas makan malam rombongan langsung bergerak menuju Aston Hotel Tanjung untuk beristirahat. Rombongan akan menginap di hotel ini selama 2 malam.

Hari ke-3

     Hari ketiga field trip memfokuskan pada observasi singkapan di daerah Tanjung. Setelah sarapan dan safety briefing di hotel, rombongan langsung bergerak ke pertambangan besi untuk melihat singkapan pertama.

DSC_0077 (2)    Singkapan pertama berupa batuan vulkanik yang sebagian sudah mengalami alterasi. Singkapan pertama ini merupakan pengenalan terhadap basement lain berupa basement vulkanik yang ada di cekungan barito. Setelah itu rombongan langsung menuju ke singkapan ke-2 berupa perselingan batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batu pasir konglomerat. Pada singkapan ke-2 jelas terlihat struktur sedimen berupa cross bedding. Pada singkapan ke 2 juga terdapat karaketristik paleosoil yang berada di Antara batu pasir, juga terlihat dengan jelas stacking channel.

DSC_0071 1 IMG_2031

     Setelah puas berdiskusi di singkapan ke-2 rombongan langsung menuju ke singkapan ke-3 di daerah pertambangan PT.GEA. Singkapan ke-3 ini berupa perselingan konglomerat dan batu pasir. Konglomerat pada singkapan ke-3 mempunyai fragmen yang cukup besar, rounded-subrounded dan polemic. Fragmen berupa batuan vulkanik, kuarsa, dan rijang. Di sini, peserta sangat antusias berdiskusi, karena pada singkapan ke-3 ini terlihat jelas perubahan pada bagian bawah berupa konglomerat berfragmen polemic dan besar, berubah secara gradual menjadi batu pasir konglomeratan dan batu pasir masiv pada bagian atas, juga terlihat fitur system channel. Udara di pertambangan tidak seperti biasanya, tidak terlalu panas, dan berawan sehingga sangat cocok untuk makan siang di alam, karena jarak yang jauh dari perkotaan rombongan makan siang dengan lunch box di singkapan keetiga, makan siang yang hidup karena diselingi dengan canda dan diskusi diskusi kecil.

    Setelah makan siang rombongan langsung menuju singkapan keempat berupa perselingan tipis batu pasir dan konglomerat pada bagian bawah dan batu pasir masiv pada bagian atas dengan sisipan batu pasir konglomeratan. Konglomerat pada singkapan keempat berbeda dengan konglomerat pada singkapan ketiga, pada singkapan keempat fragmen konglomerat tidak terlalu besar dan relative monomik dominan fragmen kuarsa. Struktur sedimen yang terlihat berupa cross bedding. Setelah selesai di singkapan keempat rombongan langsung menuju singkapan kelima berupa perselingan batu pasir dan konglomerat. Terdapat hal yang unik pada singkapan kelima ini, warna dari batu pasir dan konglomerat merah kecoklatan. Berbeda dengan yang sebelumnya yang relative berwarna putih. Fragmen konglomerat mirip dengan singkapan ke 3, berukuran cukup besar dan polemic. Warna kemerahan menunjukan mineral asal yang relative mempunyai kandungan besi yang cukup tinggi dan di endapkan di lingkungan pengendapan darat. Setelah selesai di singkapan kelima rombongan langsung menuju singkapan keenam sekaligus singkapan terakhir untuk hari ketiga. Singkapan keenam berupa perselingan batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batubara dan serpih. Singkapan keenam merupakan bagian dari Formasi Tanjung bagian tengah sampai atas.

     Observasi singkapan hari ketiga telah selesai dengan urutan observasi singkapan basement-singkapan Formasi Tanjung bagian bawah-singkapan Formasi Tanjung bagian tengah-atas. Setelah itu rombongan langsung menuju ke hotel Aston Tanjung untuk beristirahat dan makan malam di rumah makan Kalijo Tanjung.

Hari ke-4

     Hari keempat field trip dilakukan dengan rute Tanjung-Binuang-Banjarbaru. Fieldtrip dilakukan di area pertambangan PT. SKB. Field trip hari keempat ini bertujuan untuk melihat perbandingan stratigrafi Antara cenkungan barito bagian utara dan di bagian selatan.

IMG_2115

IMG_2449

     Singkapan pertama berupa basement gabro yang mengalami frakturisasi intens. Gabro berwarna kelabu kehjauan. Singkapan pertama ini merupakan singkapan basement yang berasosisasi dengan pegunungan Meratus. Tidak jauh dari singkapan pertama rombongan menuju ke singkapan kedua berupa batu gamping Formasi Batununggal yang merupakan batu gamping klastik berwarna kelabu hitam. Setelah itu rombongan langsung menuju ke singkapan ketiga berupa perselingan batu pasir dan konglomerat. Singkapan batupasir dan konglomerat di daerah Binuang cukup berbeda karakternya dengan di daerah Tanjung, fragmen relative kecil dan monomik kuarsa. Di bagian bawah singkapan ketiga terdapat lapukan basement yang relatif sama dengan singkapan pertama, ini menunjukkan bahwa singkapan ketiga merupakan sedimen pertama yang diendapkan setelah fase rifting.

    Setelah puas berdiskusi rombongan langsung menuju ke singkapan keempat berupa perselingan batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batubara. Pada singkapan keempat peserta dapat mengamati struktur sedimen berupa mudrip, cross laminasi, di singkapan keempat juga terdapat struktur sesar. Setelah itu rombongan langsung menuju ke singkapan kelima yaitu batuan vulkanik Formasi Pitanak, sayang karena terkendala hujan lebat, observasi di singkapan ke lima di batalkan. Peserta langsung menuju ke Novotel Banjarbaru hotel untuk beristirahat dan makan malam di hotel.

Hari ke-5

      Hari ini adalah hari terakhir rangkaian kegiatan field trip. Observasi lapangan telah selesai, acara hari kelima berupa sesi kelas yang berisi rangkuman materi selama pengamatan lapangan. Tetapi sebelum sesi kelas rombongan terlebih dahulu melakukan observasi terakhir. Observasi terakhir dilakukan di daerah Lok Baintan untuk mengamati kegiatan transaksi jual beli di pagi hari dengan menggunakan perahu, inilah lokasi yang sangat terkenal sampai ke luar negeri yaitu Pasar Terapung Lok Baintan, rombongan berangkat pagi hari pukul 05.00 menuju ke tempat persandaran kapal dengen menggunakan bus, dilanjutkan dengan menggunakan kapal klotok selama setengah jam.

DSC_0056DSC_0135

Kegiatan pasar terapung sudah ramai ketika rombongan datang, transaksi jual beli dilakukan antar perahu, pedagang-pedagang menjajakan dagangan berupa sayur mayur, buah, dan kue kue khas Banjar. Rombongan sangat antusias untuk sekedar berfoto-foto bahkan berbelanja mencicipi buah-buahan dan kue-kue khas banjar. Setelah puas, rombongan langsung bergerak ke hotel untuk sarapan dan persiapan sesi kelas untuk me-review materi-materi observasi selama 3 hari field trip. Banyak hal yang menarik dan bermanfaat selama kegiatan field trip 3 hari di lapangan untuk memberikan gambaran bagi Pertamina EP tentang singkapan-singkapan, litologi-litologi yang selama ini dilihat di core dan log.

     Rombongan langsung menuju ke masjid dekat bandara untuk melaksanakan Shalat Jum’at. Kemudian makan siang di restoran Parahyangan dan dilanjutkan dengan perjalanan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin untuk melanjutkan flight ke Jakarta.

Comments

comments

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *