Aspek Sedimentologi Daerah Gunung Guha, Padalarang

Gunung Guha merepresentasikan lingkungan dan siklus Platform Top. Setidaknya terdapat tujuh fasies yang menyusun asosiasi fasies Platform Top di daerah tambang (quarry) Gunung Guha, yaitu 1) Platy Coral, 2) Domal/Platy Coral, 3) LBF Grainstone Facies, 4) Foliaceous Coral Facies, 5) Rhodolith Facies, 6) Solitary Coral Facies, dan 7) LBF/Planktonic Packstone/MLP Facies.

Terdapat empat penampang (section) yang dapat diamati di daerah ini, yang secara stratigrafi lebih muda dari pada yang lainnya (dari penampang #1 ke penampang #4). Pada penampang #1 dan #2, hanya tiga fasies pertama yang dapat ditemukan, sedangkan pada penampang #3 hanya ditemukan dua dari ketiga fasies tersebut. Ketiga fasies mengandung LBF, rhodolith, encrusting and articulated red algae, foraminifera planktonik, echinodermata, ostrakoda, dan milliolidae. Pada dasarnya, karakteristik khusus yang dapat dibedakan dari ketiga fasies ini adalah kehadiran/ketidakhadiran domal dan/atau platy coral; selain hal tersebut, fasies-fasies ini sangatlah mirip.

11942138

Keempat penampang menunjukkan perubahan dari packstone ke mud-lean packstone dominated, menjadi mud-lean packstone, kemudian menjadi grainstone dominated. Ketiga penampang pertama juga dicirikan oleh pergantian dari tipis, wispy platy coral, platy coral yang lebih massif, dan domal corals. Pada penampang #3, domal coral berkurang kelimpahannya sementara platy coral meningkat ke bagian atas penampang.

 

Berdasarkan akresi vertikal yang luas dari boundstone menjadi bindstone yang berasosiasi dengan grainy deposit, asosiasi foraminifera dan kehadiran rhodolith serta melimpahnya fragmen alga merah (Bosence, 1991; Foster 2001) mengindikasikan bahwa penampang ini diendapkan pada lingkungan yang berenergi tinggi. Kehadiran koral domal mengindikasikan lokasi dengan terumbu yang berenergi tinggi, seperti reef crest atau fore-reef dangkal, sedangkan kehadiran platy coral mengindikasikan fore-reef yang lebih dalam (James, 1983).

Secara keseluruhan, terdapat kenampakan yang cenderung mendalam. Kandungan yang tinggi dari agradasi boundstone dan bindstone serta pergeseran akhir (pada penampang #3) pada semua platy corals mengindikasikan bahwa permukaan air laut relatif meningkat melalui pengendapan dari Platform Top FA pada Formasi Rajamandala.

10985017

Analisis Paleontologi pada foraminifera bentonik dan planktonik mengindikasikan bahwa endapan bagian bawah Gunung Guha adalah Te 2-3 (Chattian tengah-akhir). Mayoritas penampang di Gunung Guha memiliki umur Te4, dengan penampang paling atas diinterpretasikan sebagai Te4 akhir (Chattian akhir).

Comments

comments

This entry was posted in Berita and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *